Proses Batan Dapatkan Benih Unggul Hasil Radiasi Nuklir
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Badan Tenaga Nuklir Nasional sudah sejak lama membuat varietas tanaman unggul memanfaatkan sinar radiasi nuklir atau dikenal dengan pemuliaan mutasi tanaman (mutation breeding).
Varietas tersebut tergolong unggul dengan jumlah produktivitas melebihi bibit atau benih biasa.
Peneliti Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Batan, Soeranto Human, mengajak awak media berkeliling melihat bagaimana proses para peneliti Batan bisa mendapatkan varietas unggul dengan diradiasi nuklir.
Pertama, kata Soeranto, sejumlah bibit atau benih tanaman yang menjadi target diradiasi terlebih dahulu. Namun, tidak sembarang meradiasi, ada trik untuk melakukan radiasi sesuai target varietas.
Contohnya, peneliti ingin memendekkan umur tanaman, memendekkan batang atau memperbanyak produktivitas biji, jumlah radiasi harus diatur.
"Cari jumlah dosis radiasi yang pas," ujar Soeranto menjelaskan di Gedung Batan Pasar Jumat, Jakarta, Jumat 6 Oktober 2017.
Setelah diradiasi dengan sinar gamma, lalu dilakukan pemuliaan benih atau memilah benih yang bagus. Sebab tidak semua bibit berjalan mulus setelah diradiasi.
Pemilahan benih untuk pemuliaan juga sudah diketahui oleh para peneliti ciri khususnya. Barulah masuk ke tahap pemurnian atau tahap perbanyakan benih atau bibit.
Bibit atau benih diuji coba tanam oleh Batan. Lantas, bagaimana sifat bibit bisa diubah?
Soeranto menjelaskan, gen adalah DNA, DNA berupa susunan kimia, susunan kimia ini bisa berubah akibat energi radiasi. "DNA berubah, maka genetik tanaman berubah," ujar Soeranto.
Diketahui, sudah ada bermacam capaian mutation breeding menggunakan nuklir. Yaitu, 22 varietas padi, 10 varietas kedelai, 3 varietas sorgum, 2 varietas kacang hijau, 1 varietas kacang tanah, 1 varietas gandum tropis dan 1 varietas kapas. (ase)