Tebak, Apakah Hewan Alami Menopause?
- www.pixabay.com/Puravida_Fotografie
VIVA.co.id – Wanita pada umumnya mengalami menopause antara usia 45 dan 55. Pada umur ini, biasanya mereka mengalami perubahan hormonal yang menyebabkan berhenti reproduksi. Tapi, ternyata bukan hanya manusia saja yang mengalami fase menopause, hewan mamalia pun mengalami kondisi serupa.
Para ilmuwan telah lama mengetahui kesuburan dan keberhasilan reproduksi hewan perlahan menurun seiring bertambahnya usia. Fenomena ini disebut sebagai penuaan reproduksi. Akan tetapi, sebagian besar, penuaan reproduksi pada hewan tampaknya berlanjut sampai usia tua dan kematiannya.
Dalam tinjauan spesies primata baru-baru ini, dikutip dari Live Science, Rabu 4 Oktober 2017, para peneliti menemukan manusia adalah satu-satunya primata yang tidak mati dalam beberapa tahun setelah kesuburannya terhenti.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, banyak penelitian telah mengklaim, menopause terjadi pada berbagai jenis spesies. Ikan Gupi, misalnya. Menurut sebuah studi, ikan ini mengalami menopause, rata-rata 13,6 persen dari masa hidupnya.
Faktanya, menopause semacam itu tampak agak umum terjadi di antara ikan, burung, mamalia hewan tanpa tulang belakang. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Trends in Ecology & Evolution pada Juli 2015.
Gajah tak menopause
Namun, pernyataan tersebut mendapat tentangan besar yang menyatakan, hewan-hewan tidak hidup lama setelah mereka berhenti bereproduksi. Lainnya menopause tampaknya adalah keadaan yang berkaitan dengan penangkaran (seperti pada ikan Gupi) yang terjadi hanya pada beberapa individu, bukan seluruh spesies.
Tapi ada pengecualian. Di antara para vertebrata, yaitu dua spesies paus bergigi, mampu bertahan hidup setelah menopause. Paus bergigi betina bereproduksi antara usia 12 dan 40 tahun, namun dapat bertahan sampai usia 90 tahunan, sementara paus betina bersirip pendek bereproduksi antara usia 7 dan 35 tahun, serta dapat hidup di usia 60 tahun.
Ada juga beberapa jenis serangga, seperti aphid atau kutu tumbuhan Quadrartus yoshinomiyai, yang mana betina dewasa bisa memperpanjang kehidupan usai masa reproduksi dengan mempertahankan koloni tersebut.
Menariknya, gajah wanita ternyata tidak mengalami menopause. Hal ini disebabkan karena pada koloni gajah, pejantan kecil meninggalkan kelompok kelahiran, sehingga induknya tidak lagi berhubungan dengan kelompok mereka seiring bertambahnya usia. (ase)