Al-Idrisi Jadi Nama Resmi Permukaan Pluto
- Instagram/NASA
VIVA.co.id – Area permukaan Pluto yang berbentuk 'hati' kini telah memiliki nama resmi. Badan astronomi dunia, International Astronomical Union telah menyepakati 14 nama yang diberikan pada 14 titik di permukaan 'hati' Pluto tersebut. Dari 14 nama yang telah ditetapkan, diambil dari nama sejarah eksplorasi antariksa, penemu mitologi kebudayaan di belahan dunia.
Dikutip dari website NASA, Jumat 7 September 2017, IAU menyepakati permukaan 'hati' dinamai dengan area Tombaugh, untuk mengenang jasa astronom Amerika yang menemukan Pluto pada 1930, Clyde Tombaugh. Kemudian ada kawah dekat fitur 'hati' yang dinamai IAU dengan kawah Burney, untuk menghargai siswi Inggris, Venetia Burney yang mengusulkan nama Pluto pada 1930. Kala itu, Burney mengusulkan nama Pluto atas temuan planet baru merujuk pada Dewa Bawah Air dalam mitologi Romawi.Â
"Nama yang telah disetujui dimaksudkan untuk menghormati banyak orang dan misi antariksa yang membuka jalan eksplorasi bersejarah Pluto dan Sabuk Kuiper, dunia terjauh yang pernah dieksplorasi manusia," ujar Peneliti Utama misi New Horizons, Alan Stern.Â
Sabuk Kuiper merupakan rumah bagi benda es, seperti komet dan asteroid, serta beberapa planet kerdil lainnya.
Selain dua nama penemu dan pengusul Pluto, ada nama-nama lain yang telah disepakati IAU.Â
Berikut deretan nama di permukaan Pluto:
Sputnik Planitia
Area ini merupakan dataran luas pada 'hati' Pluto. Namanya merujuk pada satelit pertama yang mengangkasa di antariksa, Sputnik 1. Satelit ini diluncurkan oleh Uni Soviet pada 1957.Â
Tenzing Montes dan Hillary Montes
Area ini merupakan wilayah pegunungan untuk menghormati Tenzing Norgay (1914–1986) dan Sir Edmund Hillary (1919–2008). Tenzing merupakan pendaki keturunan India dan Nepal Sherpa sedangkan Hillary merupakan pendaki asal Selandia Baru. Keduanya merupakan orang pertama yang mencapai puncak Gunung tertinggi di dunia, Everest dan berhasil kembali dengan selamat.Â
Al-Idrisi Montes
Area ini berada di dekat 'hati' Pluto. Nama Al-Idrisi diambil dari Ash-Sharif al-Idrisi (1100–1165/66), pembuat peta dan ahli geografi dari Arab. Al-Idrisi dikenal kontribusinya dengan karya pentingnya tentang geografi abad pertengahan.Â
Djanggawul Fossae
Area ini merupakan wilayah yang panjang namun sempit di sisi kiri fitur 'hati' Pluto. Nama Djanggawul merupakan nama tiga mahluk leluhur dalam mitologi pribumi Australia. Djanggawul dikenal melakukan perjalanan antara Pulau Mati, Tasmania dan Australia.
Sleipnir Fossa
Merupakan area di sebelah kanan fitur 'hati Pluto. Nama Sleipnir diambil dari kuda berkaki delapan dari mitologi Nordik. Kuda ini diyakini membawa Dewa Odin ke dunia bawah tanah.Â
Virgil Fossae
Nama ini dipakai untuk menghormati Virgil, salah satu penyair Romawi terbesar dan menjadi panduan bagi  seniman Dante dalam menciptakan karya fiksi neraka dan api penyucian dalam Divine Comedy.Â
Adlivun Cavus
Merupakan area dalam yang diambil dari nama Adlivun, dunia bawah dalam mitologi Inuit di area kutub.
Hayabusa Terra
Area ini merupakan area luas di permukaan Pluto. Namanya untuk menghormati wahana antariksa Jepang, Hayabusa yang mengangkasa pada 2003-2010. Wahana pertama yang bertugas mengambil sampel asteroid.
Voyager Terra
Nama wilayah yang berada di sisi atas kanan fitur 'hati' Pluto ini diambil untuk menghormati wahana Voyager. Voyager merupakan pesawat NASA yang diluncurkan pada 1977 untuk misi terjauh. Pada awalnya Voyager diluncurkan untuk menjelajahi empat planet terluar dari Tata Surya. Tapi kemudian karena masih berfungsi, Voyager melanjutkan perjalanan makin jauh. Saat ini Voyager menyelidiki batas antara Matahari dan ruang antarbintang.Â
Tartarus Dorsa
Area ini merupakan punggung perbukitan di permukaan Pluto. Namanya diambil dari Tartarus, lubang paling dalam dan paling gelap di dunia bawah tanah dalam mitologi Yunani.Â
Kawah Elliot
Salah satu kawah di permukaan Pluto. Nama Elliot untuk menghormati James Elliot (1934-2011), peneliti Institut Teknologi Massachusetts, Amerika Serikat yang memelopori penggunaan okultisme bintang dalam mempelajari Tata Surya. Gagasan Elliot ini memandu jalan bagi penemuan Cincin pada Uranus dan pendeteksian pertama kalinya adanya atmosfer tipis Pluto. Â