Di Masa Depan, Nyamuk Tidak Akan Suka Darah Manusia
- REUTERS/Paulo Whitaker
VIVA.co.id – Ilmuwan dari Amerika Serikat berencana akan menciptakan nyamuk yang tidak lagi menggemari darah manusia. Inovasi ini dipercaya akan membantu penyebaran penyakit Malaria dan lainnya yang dibawa oleh nyamuk.
Melansir dalam Mirror, Minggu, 20 Agustus 2017, ide pembuatan nyamuk mutan ini sedang dirancang oleh dua ilmuwan Amerika bernama Andrew Nuss dan Dennis Mathew.
Keduanya ditugaskan oleh Departemen Pertahanan Amerika agar merekayasa genetika nyamuk untuk tidak lagi tertarik menggigit manusia.
Gagasannya adalah melalui mengindentifikasi reseptor bau yang ada di nyamuk untuk mengenali bau daging manusia lalu dimatikan dan digantikan dengan bau hewan lain.
"Bisa menggantinya dengan reseptor dari spesies nyamuk lain, yang mengigit hewan yang ada di lingkungan," kata Nuss.
Baca Juga:
Menurut kedua peneliti ini, rekayasa genetika ini akan efektif untuk memutus siklus transmisi antara manusia dan nyamuk. Ia juga berbeda dengan penggunaan insektisida pembunuh nyamuk.
"Penelitian kami adalah sebuah pendekatan dimana nyamuk masih bisa bertahan di lingkungan asalkan tidak menggigit manusia, Mencegah penyebaran penyakit adalah tujuan akhir," ujar Nuss.