BPPT Punya Teknologi Lipatgandakan Produksi Kopi Indonesia

Produksi Kopi Nasional Diprediksi Turun
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

VIVA.co.id – Kopi Toraja merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang tersohor di dunia internasional. Namun, di balik kenikmatan kopi ini, ada kendala dari segi produktivitasnya yang masih minim.

Ketika Kopi Nusantara Jadi Primadona di Istanbul

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapkan sebenarnya luas area kopi nasional sangat luas, sekitar 1,2 juta hektare yang tersebar di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan daerah lain. Sedangkan dari sisi produksi, pada 2016, kopi nasional mencapai sekitar 700 ton.

Namun, menurut Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT, Eniya L. Dewi, produksi kopi nasional bisa lebih ditingkatkan lagi dengan inovasi teknologi. BPPT telah merekayasa teknologi untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi di Indonesia.

Intip Teknologi BPPT, Ada Modifikasi Cuaca hingga Tanda Tangan Digital

"BPPT memiliki metode ex vitro untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi di Indonesia," ujar Eniya dikutip dari keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Selasa 8 Agustus 2017.

Teknik ex vitro merupakan penyediaan bibit unggul yang siap tanam di lapangan. Tanaman dengan teknologi ex vitro akan lebih cepat tumbuh dan tentunya produktivitas lebih cepat dan hasil memuaskan.

BPPT Sepakat dengan BPOM soal Galon Guna Ulang

Pada intinya, Eniya menuturkan, BPPT telah menyiapkan teknologi pemilihan dan penyiapan lahan, pembibitan, budidaya, pasca panen, pengolahan produk antara dan produk akhir serta teknologi untuk diversifikasi produk.

"Ini sangat penting, proses pada tahapan hulu (on farm) untuk menjamin produktivitas dan kualitas serta kontinuitas pasokan buah kopi, perlu dioptimalkan. Tahap hilir (off farm) juga penting untuk diperkuat," kata Eniya.

BPPT baru saja menginisiasi sebuah forum kerja sama industri, yang ditujukan guna peningkatan kualitas dan daya saing kopi Indonesia. (ren)

Kakao dan Kopi Indonesia.

Kopi Indonesia Rambah Pasar Balkan Eropa

Kopi Indonesia merambah pasar di kawasan Balkan Eropa. Perjanjian ekspor itu bernilai US$1,05 juta (sekitar Rp15 miliar) per tahun.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2021