Terungkap, Ada Hal Mengejutkan pada Inti Matahari
- NASA
VIVA.co.id – Peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat mengungkapkan ada temuan mengejutkan dari lapisan luar dan dalam Matahari. Studi menunjukkan inti Matahari ternyata berputar empat kali lebih cepat dibanding permukaan Matahari.
Kesimpulan tersebut disampaikan setelah peneliti menganalisis data dari misi pengamatan Matahari, Solar and Heliospheric Observatory yang dijalankan NASA dan Badan Antariksa Eropa.
Misi yang yang telah diluncurkan sejak 1995 itu bertujuan untuk menemukan gelombang gravitasi atau gelombang frekuensi rendah di pusat Tata Surya tersebut. Dengan mengetahui gelombang gravitasi berguna untuk mempelajari struktur Matahari. Dengan mengetahui pola gelombang gravitasi maka nantinya ilmuwan bisa lebih memahami perilaku pusat Tata Surya tersebut.
Peneliti mengatakan, memang dalam upaya awalnya pada misi yang berjalan lebih dari empat dekade itu, mereka sudah mendeteksi gelombang tersebut. Sayangnya temuan awal belum meyakinkan ilmuwan.
"Dan meskipun usaha sebelumnya telah mengisyaratkan adanya pendeteksian, tidak ada yang pasti. Akhirnya, kami telah menemukan cara untuk secara jelas mengekstrak jejak tersebut," ujar pemimpin studi tersebut, Eric Fossat dikutip dari situs NASA, Kamis 3 Agustus 2017.
Dalam studi timnya, Fossat yang merupakan astronom Côte d’Azur Observatory, Perancis menjelaskan, mereka menganalisis data 16,5 tahun dari instrumen Global Oscillations at Low Frequencies (GOLF) pada misi SOHO. Analisis data ini untuk mencari dampak gelombang gravitasi terhadap gelombang tekanan yang mudah diamati di permukaan.
Untuk menemukan gelombang gravitasi bukan hal mudah seperti di daratan. Tak seperti gelombang tekanan di area permukaan yang mudah dilihat dan dideteksi, gelombang gravitasi di area dalam Matahari tak terdeteksi secara kasat mata. Gelombang gravitasi ini berperilaku seperti gelombang laut yang punya gerakan lateral dan vertikal.
Dalam pendeteksian, peneliti menggunakan paramater gelombang tekanan yang berjalan melalui Matahari dan kembali ke permukaan lagi. Ini dipakai untuk standar awal. Dan peneliti menemukan perjalanan gelombang tekanan itu mencapai empat jam tujuh menit. Kemudian peneliti mendeteksi serangkaian modulasi parameter gelombang tekanan dan menemukan ada hal yang mengejutkan pada struktur inti Matahari.
Jejak gelombang gravitasi menunjukkan inti Matahari berputar setiap sepekan sekali, hampir empat kali lebih cepat dari permukaan Matahari yang punya periode rotasi 25 hari di area ekuator dan dari kutub Matahari yang punya periode rotasi 35 hari.