Lapan: Negara Asgardia Masih Mimpi
- www.asgardia.space.
VIVA.co.id – Ambisi Asgardia untuk menjadi negara pertama di antariksa tergolong ide yang unik. Gagasan Asgardia menarik perhatian dan komentar dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan.Â
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin menilai, Asgardia masih berat untuk direalisasikan dalam waktu dekat. Alasannya belum ada dukungan teknologi dan legal yang memadai.
Menurutnya, Asgardia terkendala dua hal yakni aspek teknologi dan hukum. Dari sisi teknologi, Asgardia masih jauh untuk mewujudkan koloni manusia di luar angkasa.Â
"Asgardia masih mimpi. Kendala terbesar adalah mewujudkan koloni di antariksa," ujar Thomas kepada VIVA.co.id, Rabu 26 Juli 2017.Â
Jebolan doktor Astronomi Kyoto University Jepang itu mengatakan, teknologi daya dukung kehidupan di antariksa untuk jumlah manusia yang banyak, sejauh ini belum ada. Selain itu, koloni manusia di luar angkasa butuh persiapan matang dan panjang.Â
"Warga yang akan tinggal di sana juga pasti dikenai biaya amat sangat mahal," tuturnya.Â
Kemudian dari sisi legalitas, ujar Thomas, sejauh ini tak ada pengaturan untuk pendirian entitas negara di luar Bumi. Hukum keantariksaan internasional sepanjang ini hanya mengatur tentang negara peluncur objek antariksa.Â
"Legalitas koloni masih diperdebatkan," katanya.Â
Problem lain dalam pendirian Asgardia adalah soal status warga negara. Sebagaimana diketahui, Asgardia menyaratkan warganya berasal dari negara yang membolehkan dwi kewarganegaraan. Sementara untuk konteks Indonesia, melarang warganya punya dwi kewarganegaraan.Â
Untuk itu, dia menilai, seharusnya Asgardia menolak ribuan warga Indonesia yang menjadi warga Asgardia. Â "Mestinya ditolak oleh Asgardia (warga Indonesia yang daftar)," tegasnya.Â
Sebelumnya, Asgardia telah menarik perhatian orang Indonesia. Tercatat sudah ada 5.182 warga Indonesia yang lolos menjadi anggota atau warga negara Asgardia atau Asgardian.Â
Jumlah Asgradian asal Indonesia itu merupakan bagian dari total Asgardian seluruh dunia yang telah mencapai 273.490. Menurut situs Asgardia, Asgardian dari Indonesia didominasi oleh kaum adam dengan 84 persen. Sedangkan sisanya, 16 persen, adalah kaum hawa.
Lima ribuan Asgardian dari Indonesia ini berasal dari berbagai wilayah di Tanah Air. Secara rinci berikut daftar Asgardian dari Indonesia:
1.Mataram (26 Asgardian)
2. Denpasar (64 Asgardian)
3. Bali (15 Asgardian)
4. Jember (16 Asgardian)
5. Blitar (14 Asgardian)
6. Kediri (18 Asgardian)
7. Malang (119 Asgardian)
8. Sidoarjo (75 Asgardian)
9. Surabaya (224 Asgardian)
10.Surakarta (33 Asgardian)
11.Yogyakarta (115 Asgardian)
12.Sleman (21 Asgardian)
13.Semarang (109 Asgardian)
14.Pekalongan (14 Asgardian)
15.Purwokerto (15 Asgardian)
16.Cilacap (18 Asgardian)
17.Cirebon (32 Asgardian)
18.Tasikmalaya (20 Asgardian)
19.Garut (16 Asgardian)
20.Bandung (299 Asgardian)
21.Sukabumi (14 Asgardian)
22.Karawang (17 Asgardian)
23.Bogor (159 Asgardian)
24.Bekasi (199 Asgardian)
25.Jakarta (734 Asgardian)
26.Jakarta Selatan (74 Asgardian)
27.Tangerang Selatan (84 Asgardian)
28.Tangerang (198 Asgardian)
29.Bandar Lampung (49 Asgardian)
30.Bengkulu (19 Asgardian)
31.Palembang (71 Asgardian)
32.Jambi (38 Asgardian)
33.Padang (44 Asgardian)
34.Pekanbaru (65 Asgardian)
35.Medan (180 Asgardian)
36.Banda Aceh (26 Asgardian)
37.Manado (33 Asgardian)
38.Kendari (17 Asgardian)
39.Makassar (90 Asgardian)
40.Palu (19 Asgardian)
41.Samarinda (43 Asgardian)
42.Balikpapan (58 Asgardian)
43.Banjarmasin (40 Asgardian)
44.Palangkaraya (26 Asgardian)
45.Pontianak (76 Asgardian).
(ase)