Stephen Hawking Sebut Donald Trump Merusak Bumi
- Facebook/Stephen Hawking/CERN/Laurent Egli 2012
VIVA.co.id – Pesan penting disampaikan fisikawan Stephen Hawking dalam perayaan ulang tahunnya ke-75. Hawking tak surut mengingatkan ancaman perubahan iklim yang bakal melanda warga dunia.
Dalam pesan wawancara khusus dengan BBC, dikutip Senin 3 Juli 2017, Hawking mengatakan tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa merusak Bumi. Tindakan yang dimaksud Hawking, yakni keputusan Trump menarik diri dari kesepakatan Perjanjian Iklim Paris untuk mengurangi tingkat CO2. Keputusan penerus Barack Obama itu membuat Hawking khawatir dengan nasib penduduk Bumi.
"Kita mendekati titik kritis yang mana pemanasan global tak dapat diubah lagi. Tindakan Trump dapat mendorong Bumi melewati jurang. Jadi (Bumi) seperti Venus, yang mana suhunya 250 derajat dan penuh hujan asam sulfat," ujar Hawking.
Profesor fisika Universitas Cambridge, Inggris itu mengingatkan, perubahan iklim merupakan salah satu bahaya besar yang dihadapi manusia di dunia. Menurutnya, dengan komitmen dan tindakan dari negara dunia mulai saat ini juga, bahaya besar tersebut sebenarnya bisa dihindari. Namun langkah Amerika Serikat malah mundur dari Perjanjian Iklim Paris.
"Dengan menarik keluar dari perjanjian itu, Donald Trump akan membahayakan Bumi, membahayakan kita dan anak-anak kita," tegasnya.
Pada Rabu, 1 Juni 2017, Trump telah memastikan menarik negaranya diri dari Kesepakatan Paris soal Iklim atau Paris Climate Agreement. Menurut dia, kesepakatan tersebut merusak ekonomi AS.
Trump menilai, kesepakatan Paris akan merusak ekonomi AS, merugikan pekerjaan AS, melemahkan kedaulatan nasional Amerika, dan membuat negara tersebut akan mendapat kerugian permanen dari negara-negara lain.
Trump, yang telah menyebut kesepakatan perubahan iklim sebagai tipuan, mengatakan pemerintahannya akan kembali memulai negosiasi, baik untuk kembali memasuki kesepakatan Paris atau memiliki kesepakatan baru dengan persyaratan yang adil bagi Amerika Serikat, bisnis, pekerjanya, rakyatnya, dan pembayar pajaknya.
Keluar dari Bumi
Selain soal ancaman perubahan iklim, Hawking menegaskan kembali ancaman Bumi yang datang dari sifat keserakahan manusia. Dia khawatir evolusi yang dilandasi keserakahan dan agresi luar biasa terhadap genom manusia. Hawking melihat dunia makin tidak aman dengan berbagai konflik di berbagai belahan dunia.
"Tak ada tanda-tanda konflik berkurang dan perkembangan teknologi serta senjata pemusnah massal yang dimiliterisasi bisa melahirkan bencana tersebut," kata dia.
Untuk itu, dengan situasi dunia yang makin tak membaik bagi masa depan kehidupan manusia, Hawking kembali mendorong gagasan agar manusia pindah keluar Bumi.
"Harapan terbaik untuk kelangsungan hidup umat manusia mungkin koloni independen di luar angkasa," ujarnya.