Begini Detail Kota Mandiri dan Diskon Tiket ke Planet Mars

Elon Musk.
Sumber :
  • Teslarati.com

VIVA.co.id – Pendiri perusahaan antariksa swasta SpaceX, Elon Musk makin menunjukkan keseriusan dalam ambisi mengirimkan koloni manusia ke Planet Mars. 

Elon Musk Acungkan Jempol ke Bos Telegram

Setelah mengungkapkan rencana misi tersebut pada September tahun lalu, Musk belum lama ini membeberkan detail bagaimana misi itu nantinya berjalan. Musk menuliskannya dalam artikel berjudul Making Humans a Multi-Planetary Species pada majalah New Space. 

Dalam artikel tersebut, dikutip dari Huffingtonpost, Jumat 16 Juni 2017, Musk menegaskan gagasan mengirim dan menciptakan koloni di Planet Merah itu merupakan ide yang masuk akal dan memungkinkan direalisasikan.

Siap-siap Jadi Saksi Bersejarah Siang Ini

Sebab, bos SpaceX itu memprediksi manusia akan mengalami risiko di masa depan jika terus tinggal di Bumi. Manusia akan musnah oleh peristiwa besar jika terus di Bumi. 

"Saya ingin membuat Mars terlihat mungkin seperti sesuatu yang kita lakukan dalam masa hidup. Ini benar-benar cara yang bisa dilakukan siapa pun jika mereka menginginkan ke sana," tutur Musk. 

3 Kali Polaris Dawn SpaceX Gagal Terbang

Untuk menarik peminat koloni ke Mars, Musk berkomitmen untuk menekan biaya koloni. Sebelumnya, tiket koloni ke Mars diperkirakan mencapai US$10 miliar per orang, kemudian Musk menginginkan tiket itu bisa ditekan hingga menjadi US$200 ribu per orang, sesuai dengan rata-rata harga rumah di AS.

Dengan harga tiket tersebut, Musk meyakini akan makin memotivasi orang untuk ikut misi pindah ke Planet Mars. "Jadi saya pikir kemungkinan membangun peradaban mandiri (di Mars) sangat tinggi. Ini pasti akan terjadi," tulisnya. 

Selain menjelaskan soal biaya tiket, Musk juga membahas bagaimana nanti persiapan membangun kota mandiri di Planet Mars. 

Dengan kondisi lingkungan Mars yang berbeda dengan Bumi, maka menurut Musk, perlu beberapa penyesuaian. 

Pertama, misi perlu membangun pembangkit pendorong antariksa. Fasilitas ini sebagai antisipasi banyaknya roket yang tak bisa dipakai lagi. Maka pembangkit itu sebagai solusi mengurangi potensi munculnya roket sekali pakai. 

"Ini akan masuk akal jika mencoba membangun sebuah kota di Mars, jika wahana antariksa hanya tinggal di Mars dan tak akan kembali ke Bumi," ujarnya. 

Tantangan lingkungan di Mars lainnya, yakni soal cuaca di planet tetangga Bumi tersebut. Diperkirakan cuaca pada rumah baru di Planet Mars akan lebih dingin dibanding di Bumi, sebab Mars lokasinya lebih jauh dari Matahari.

Tapi Musk mengantisipasi lingkungan dingin itu dengan penghangat berbasis panel surya. 

Dengan membangun kehidupan dan kota di Mars, maka misi itu dipandang akan melahirkan manusia super. Sebab tingkat gravitasi di Mars lebih kecil dibanding di Bumi.

Gravitasi di Mars sekitar 37 persen dari jumlah yang ada di Bumi. Manusia di Mars bakal bisa mengangkat benda-benda berat dengan lebih mudah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya