Ilmuwan Kuak Asal Muasal Sinyal 'Wow' yang Dikirim Alien
- REUTERS/ NASA/JPL-Caltech/Handout/Files
VIVA.co.id – Selama lebih dari 40 tahun, akhirnya para peneliti mampu menguak misteri di balik sinyal dari kata "Wow".Â
Diberitakan ScienceAlert.com, Senin 12 Juni 2017, suara makhluk luar angkasa didengar oleh telinga manusia untuk pertama kalinya pada 1977. Ketika itu, sinyal kata 'Wow' terdeteksi oleh astronom Jerry Ehman menggunakan teleskop radio Big Ear milik Ohio State University.
Alat ini adalah sebuah detektor sinyal radio yang menunjuk pada sekelompok bintang bernama Chi Sagittarii, atau biasa disebut Sagitarius dalam rasi bintang. Saat memindai langit di sekitar bintang, Ehman menangkap gelombang radio 72 detik. Ia kemudian memutar-mutar bacaannya dan menulis "Wow" di sebelahnya, dan menamainya sebagai bahasa isyarat.
Selama 40 tahun terakhir, sinyal tersebut diklaim sebagai bukti bahwa manusia tidak hidup sendirian dalam sistem galaksi. Para ahli dan orang awam percaya kata tersebut merupakan bagian dari bahasa yang juga digunakan oleh alien di luar sana.Â
Meski demikian, seorang peneliti asal St Petersburg College, Antonio Paris, menyangkal penemuan tersebut.
Paris menyebut suara "Wow" berasal dari sepasang komet yang saling bergesekan. Komet-komet ini, yang diketahui sebagai 266P/Christensen dan 335P/Gibbs, memiliki awan yang mengandung gas hidrogen berdiameter jutaan kilometer di sekitar mereka.
Ia juga mengatakan sinyal "Wow" terdeteksi pada radius 1420MHz, di mana frekuensi radio hidrogen terpancar secara alami.
Bahkan tim Paris telah memverifikasi bahwa komet berada di sekitar lokasi penemuan Ehman saat itu. Selain itu, Paris melaporkan sinyal radio dari 266/P Christensen cocok dengan sinyal "Wow" tersebut.
Sinyal ini dianggap sebagai sinyal terkuat dari luar angkasa yang pernah ditangkap oleh para peneliti. Ini adalah bukti dari kemampuan manusia untuk secara akurat menafsirkan sinyal dan suara kosmos.
Meski misteri berhasil dipecahkan, penemuan ini memberikan harapan kepada manusia untuk memecahkan kode dari ratusan sinyal aneh dan asing, yang berasal dari bintang lain di luar angkasa.
Untuk mengerjakan proyek ini, mereka menggunakan tiga teleskop radio terbesar di dunia yaitu teleskop radio Parkes di Australia (berdiameter 210 kaki atau 64 meter), National Radio Astronomy Observatory di Virginia Barat (berdiameter 140 kaki atau 40 meter), dan Arecibo Observatory di Puerto Rico (diameter terbesar di dunia, yaitu 1.000 kaki atau 300 meter). (art)