Tips Menyelamatkan Diri Usai Bom Nuklir Meledak
- http://www.artileri.org/
VIVA.co.id – Perang dingin telah usai pada 1991 namun ancaman perang dan meledaknya bom nuklir masih mengintai. Data menunjukkan, ada sekitar 14.900 senjata nuklir yang tersebar di sembilan negara dunia.
Dilansir melalui Business Insider, pemerintah Amerika telah mempersiapkan 15 skenario bencana yang akan menghancurkan negaranya, salah satunya adalah ledakan bom nuklir. Skenario nasional tersebut memprediksi ada 10 kiloton detonasi nuklir nantinya.
"Sepuluh kiloton detonasi nuklir sama dengan pengemboman 5.000 kali kota Oklahoma. Ledakannya dahsyat. Cara terbaik untuk berlindung dari efek ledakan nuklir adalah menyediakan tempat berlindung yang aman," ujar fisikawan dan ahli radiasi di Lawrence Livermore National Laboratory, Brooke Buddemeier.
Menurut Buddemeier, tempat yang aman untuk berlindung dari bencana badai angin topan adalah tempat yang harus kalian tuju saat nuklir meledak. Efeknya akan sama, pasir bertebaran dan mematikan, semua terjadi dalam hitungan menit. Efek radiasi pun akan lebih berbahaya.
"Radiasi mampu merusak sel jaringan tubuh dan tidak bisa lagi menyembuhkan diri sendiri. Juga memengaruhi sistem imunitas dan kemampuan untuk memerangi infeksi. Ditambah kotoran dan debu yang tercampur dalam ledakan. Ada sekitar 8.000 ton kotoran dan debu yang terangkat ke awan saat nuklir meledak," ujar Buddemeier.
Bagi dia, mobil merupakan tempat berlindung yang bisa digunakan, meski tingkat keamanannya kecil. Intinya, kata Buddemeier, adalah berada di ruang tertutup hingga terhindari dari paparan radiasi. Yang terbaik adalah berada di bawah tanah.
"Masuk ke dalam, diam di tempat dan pantau. Berdiamlah di sana selama 12 sampai 24 jam," katanya.
Alasannya, kata Buddemeier, tingkat radiasi gamma dan radioaktif lainnya akan turun secara perlahan usai nuklir meledak, dan radioisotop panas akan berubah menjadi atom yang lebih stabil.
"Saat menunggu, pantaulah keadaan melalui alat komunikasi, terutama radio," sarannya. (ase)