Nuklir Inggris Pakai Windows Jadul, Menhannya Ogah Komentar
- REUTERS/David Moir/Files
VIVA.co.id – Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon, menegaskan dia masih memiliki "kepercayaan penuh" atas keamanan seluruh kapal selam nuklir Angkatan Laut negaranya, termasuk dari ancaman teroris siber. Kendati demikian, ia menolak untuk menyangkal bahwa mereka menjalankan sistem operasi Windows XP yang telah dieksploitasi dalam gelombang serangan siber global.
Menurut laman Russia Today, Senin, 15 Mei 2017, dilaporkan tahun lalu bahwa program nuklir Trident Inggris beroperasi dengan varian Windows XP, yang telah menjadi pusat wabah ransomware global.
Berbicara kepada BBC dalam acara The Andrew Marr Show, pada Minggu, 14 Mei kemarin, Fallon enggan berkomentar apakah kapal selam nuklirnya masih memakai format XP, yang oleh Microsoft sudah dihentikan pengoperasiannya.
Sedikit informasi, Microsoft berhenti mendukung sistem XP, Office 2003, dan Exchange 2003 pada 2014.
"Kami tidak pernah mengomentari sistem yang berbeda. Jelas untuk alasan keamanan yang digunakan kapal selam kami. Kami juga tegaskan dan yakinkan Anda, kapal selam Trident aman dan terlindungi dari serangan siber, serta beroperasi dalam isolasi saat mereka berada dalam patroli," ungkapnya.
Seakan tak puas, Marr kembali bertanya. "Jadi tidak ada kemungkinan serangan malware terhadap militer seperti yang kita lihat dalam kasus NHS?" paparnya. Fallon, lagi-lagi, hanya memberikan jawaban parsial. "Saya dapat meyakinkan Anda bahwa pencegah nuklir sepenuhnya terlindungi," kata dia.
Marr juga menanyakan mengenai komentar yang sebelumnya dia berikan bahwa Inggris akan meluncurkan "serangan pertama" dengan menggunakan senjata nuklir pada musuh.
"Kunci pencegah nuklir adalah membiarkan ketidakpastian dalam pikiran musuh potensial. Itu sebabnya kami tidak pernah mengesampingkan, apakah kami akan memulai lebih dulu atau tidak," ujar Fallon menjelaskan.
Sejak Layanan Kesehatan Nasional Inggris (National Health Service/NHS) terkena serangan ransomware WannaCry lalu dimintai uang tebusan pada Jumat lalu, ketakutan telah muncul bahwa militer negeri Ratu Elizabeth II tersebut juga rentan terkena virus lantaran sistem komputernya yang sudah ketinggalan zaman. (ren)