Ponsel Baru Vivo V5s Penuhi TKDN 32 Persen
- vivo
VIVA.co.id – Setelah resmi beredar di Indonesia, Rabu 9 Mei 2017, Vivo V5s menegaskan keseriusannya untuk menggaet pasar Tanah Air. Chief Executive Officer (CEO) Vivo Indonesia James Wang mengatakan, regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri V5s telah terpenuhi. Bahkan, Wang memastikan bahwa pemenuhan TKDN produknya di Indonesia telah mencapai 32 persen.
"Kami memenuhi aturan pemerintah (Indonesia) mengenai TKDN, bahkan saat ini telah mencapai 32 persen. Ini menjadikan kami sebagai satu-satunya yang mampu menembus aturan yang diwajibkan pemerintah," ujar Wang di The Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Rabu 10 Mei 2017.
Sejalan dengan itu, Product Manager Vivo Indonesia Kenny Chandra mengatakan, pemenuhan TKDN hingga 32 persen di V5s komposisinya terdiri atas gabungan hardware dan software ponsel.
"TKDN sudah achieve tahun lalu. TKDN hardware itu assembly di sini, sudah achieve juga. Jumlahnya 32 persen. Pengembangan sih nanti ke depannya ada pada sisi software. Untuk detail investasinya, saya tidak tahu," ucapnya.
Secara spesifik, komposisi pemenuhan hardware Vivo berasal dari perakitan ponsel yang dimilikinya saat ini, sedangkan komposisi software berasal dari pasar aplikasi lokal yang disodorkannya di ponsel terbarunya. Setelah fokus di pemenuhan TKDN, Vivo berencana menggarap smartphone dual kamera.
"Kami belum tahu, karena tim riset masih mengembangkan rencana untuk itu, untuk lini V5. Kalau untuk tren dua lensa masih besar, semua orang sudah tahu teknologi dual lensa. Seperti fitur wide-angle, bokeh mode dan masih banyak lagi," ujarnya.
"Market Indonesia kan masih besar. Behavior masyarakat di tiap negara juga berbeda-beda dalam menggunakan ponsel. Rencana pembangunan belum dapat detail, tim top manajemen masih berdiskusi untuk sekarang. Lokasi juga tidak tahu," katanya.
]Di samping itu, Kenny menyebut bahwa target penjualan smartphone asal Tiongkok ini sebanyak 5 juta pada 2017. (art)