Mengintip 'Jeroan' Pesawat Buatan China

Pesawat C919 buatan perusahaan China, Comac
Sumber :
  • REUTERS/Bobby Yip

VIVA.co.id – C919 adalah jet penumpang pertama buatan China yang dirancang oleh COMAC (Commercial Aircraft Corporation of China Ltd.), agar bisa menyaingi duopoli Boeing dan Airbus dengan B737 dan A320.

Presiden China Xi Jinping: Solusi Dua-Negara Fundamental untuk Perdamaian Palestina

Jet komersial ini pertama kali dikenalkan pada 2008 lalu, dan roll-out pertama dari pabrik pada November 2015. Penerbangan perdananya semula dijadwalkan pada Juni 2014, namun karena berbagai kendala maka jadwal tersebut akhirnya molor hingga akhir April 2017.

Saat ini, COMAC telah mengantungi 570 firm order dan komitmen pesanan untuk C919 dari 23 klien. Sebagian besar klien adalah maskapai China yang didukung oleh pemerintah.

China: Kegagalan Gencatan Senjata di Gaza Akar Penyebab Kekacauan di Timur Tengah

Mengutip situs aerospace-technology, Senin, 8 Mei 2017, pesawat narrowbody ini dirancang bisa mengangkut 158-174 penumpang, dengan dua mesin yang dipasok oleh pabrikan CFM dengan seri mesin LEAP -1C.

C919 menjadi pesawat pertama yang menggunakan varian dari mesin yang akan memiliki daya dorong sekitar 25.000 lb untuk 30.000 lb. Seperti diketahui, Airbus A320neo (New Engine Option) menggunakan varian LEAP-1A dan Boeing 737 MAX yang baru saja terbang perdana menggunakan varian LEAP-1B.

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Penggunaan mesin yang sama ini seolah menjadikan C919, A320, dan B737 MAX yang akan bersaing bak saudara kandung. C919 mampu terbang di ketinggian 3.000 meter dengan kecepatan sekitar 300 km/jam.

Pada April 2010, Honeywell – perusahaan teknologi inovatif – meneken kontrak untuk memasok unit daya bantu (APU) dan peralatan terkait lainnya untuk pesawat terbang.

.Perbandingan C919 dengan pesawat buatan Airbus, Boeing, dan China lainnya.

Perbandingan C919 dengan Airbus, Boeing dan pesawat buatan China lainnya (COMAC).

Pada Juli di tahun yang sama, Parker Aerospace, bersama dengan mitra usaha patungannya, China Aviation Industry Systems (AVIC Systems), mendapat kontrak untuk memasok aktuator penerbangan terbang terbang pertama, sistem inerting dan hidrolik untuk pesawat terbang.

Tiga bulan kemudian, COMAC mengajukan permohonan kepada Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) untuk mendapatkan sertifikat jenis untuk pesawat C919. Produksi pilot pesawat dimulai pada Desember 2011.

Pada Februari 2012, Liebherr-Aerospace dianugerahi kontrak untuk memasok sistem pendaratan dan sistem manajemen udara untuk pesawat C919. Struktur sayap tengah pesawat melewati tinjauan desain kritis pada Januari 2013.

Adapun sistem avionik C919 akan dikembangkan oleh GE dan AVIC Systems. Avionik akan mencakup pemrosesan inti, sistem pemeliharaan display dan on-board. Pesawat akan memiliki sistem avionik modular, seperti sistem informasi pusat yang akan melakukan fungsi avionik, perawatan dan utilitas.

Pada Juli 2010, Eaton Corporation memperoleh kontrak untuk memasok majelis panel kokpit dan sistem kontrol peredupan untuk pesawat yang terkait dengan Shanghai Aviation Electric (SAE).

C919, pesawat jet komersial made in China

Maket COMAC C919 (REUTERS.com).

Pada Oktober 2012, Rockwell Collins, bekerjasama dengan China Electronics Technology Avionics (CETCA), meraih kontrak untuk memproduksi sistem komunikasi dan navigasi untuk C919.

COMAC sendiri menargetkan C919 mampu memenuhi sepertiga kebutuhan pesawat lorong tunggal (single aisle) di China pada 2030, dan menjadi pabrikan pesawat nomor lima di dunia.

VIVA Militer: Jet tempur F-35 Lightning II militer Korea Selatan (Korsel)

Korsel Kirim Jet Tempur saat 11 Pesawat Militer China dan Rusia Masuki Zona Pertahanan Udaranya

Sebanyak 11 pesawat militer China dan Rusia memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan, pada Jumat, 29 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024