Hilang Sejak 1800, Biawak Muncul Lagi di Papua Nugini
- www.mongabay.com/Valter Weijola
VIVA.co.id – Peneliti keanekaragaman hayati menemukan temuan spesies biawak yang menghilang sejak pertama kali ditemukan pada 1800-an. Biawak yang ditemukan merupakan jenis biawak dengan nama ilmiah Varanus douarrha.
Ciri-ciri Varanus douarrha yaitu bewarna hitam dengan bintik-bintik kuning dan bisa tumbuh sekitar 1,3 meter. Biawak ini merupakan satu-satunya predator besar yang saat ini diketahui hidup di Pulau New Ireland, Papua Nugini.Â
Sebagai informasi, Varanus douarrha pertama kali ditemukan naturalis René Lesson di Pulau New Ireland, Papua Nugini pada 1823. Sejak itu eksistensinya tak terdengar lagi.
Menurut Lesson, dikutip dari Mongabay, Sabtu 6 Mei 2017, douarrha diambil dari kata lokal untuk penamaan biawak di Port Praslin, yang terletak di ujung selatan Pulau New Ireland.
Setelah hampir dua abad menghilang, biawak itu ditemukan peneliti keanekaragaman hayati University of Turku, Finlandia, di Kepulauan Bismarck, Papua Nugini.Â
Dalam catatan sejarah, jejak biawak Varanus douarrha hilang saat Lesson dalam perjalanan pulang ke Prancis. Spesimen biawak yang dikumpulkannya yang akan dipelajari secara rinci di Prancis lenyap pada kapal karam di Tanjung Harapan.Â
"Sejak saat itu, diyakini bahwa biawak di New Ireland menjadi bagian dari biawak Varanus indicus yang banyak di utara Australia, Papua Nugini dan pulau-pulau sekitarnya," kata Valter Weijola, peneliti Keanekaragaman Hayati Universitas Turku.Â
Weijola mengatakan, dia pernah menemukan keluarga biawak tersebut saat mengumpulkan dan memeriksa biawak di New Ireland selama survei lapangan pada 2012. Tapi ia menemukan perbedaan dua biawak tersebut dan keduanya merupakan spesies terpisah.
"Studi morfologi dan genetika baru memastikan bahwa biawak New Ireland hidup terisolasi dalam jangka waktu yang sangat lama dan berkembang menjadi spesies yang terpisah," jelas Weijola.