Mencari Solusi Sampah Plastik dari Ngengat Lilin

Ngengat lilin atau Wax Moth
Sumber :
  • News.Sky

VIVA.co.id – Seekor ngengat, ternyata ada juga yang menyukai makan plastik. Wax Moth, atau ngengat lilin dianggap para peneliti bisa menjadi solusi mengatasi sampah plastik yang menggunung di seluruh dunia.

Cara MIND ID Grup Ubah Sampah Plastik Jadi Solusi Hijau

Teori ini tak sengaja ditemukan oleh ilmuwan Institute of Biomedicine and Biotechnology of Catabria Spanyol, yang bernama Frederica Bertocchini. Kala itu, ia sedang meneliti lebah. Sebagai peternak lebah, ia sangat membenci larva ngengat lilin, karena kerap memakan lebahnya.

Saking bencinya, ia mengumpulkan, larva ngengat lilin dan memasukkannya ke dalam kantong plastik. Tak lama, ia terkejut, karena ngengat itu telah berhasil membuat banyak lubang dalam plastik. Sang ngengat, ternyata sangat suka makan plastik.

Perketat SE Larangan Plastik Sekali Pakai, Pemprov Bali Wajibkan Semua Pegawai Pakai Tumbler

Penelitian pun dilanjutkan di Cambridge University. Dia menempatkan, 100 larva ngengat lilin (cacing sebelum berubah menjadi ngengat), ke dalam kantong plastik. Dalam kurun 40 menit, lubang di plastik mulai terbentuk. 12 jam kemudian, plastik dengan berat 92 miligram itu pun sudah habis dimakan.

Hal inilah yang kemudian membuat ilmuwan ingin melakukan penelitian lebih lanjut, guna mencari solusi menghilangkan sampah plastik. Bahkan, dibanding bakteri, larva ngengat lebah lebih efisien. Dibutuhkan waktu sehari penuh bagi bakteri untuk bisa melumat plastik berukuran 0,13 miligram.

Cara Masyarakat Kurangi Sampah Plastik, Lebih Pilih yang Ramah Lingkungan

"Dengan memahami bagaimana larva melakukan hal ini akan menjadi terobosan baru dalam dunia biotechnology. Kita bisa mencari solusi untuk memberantas polusi plastik," ujar Bertocchini.

Peneliti lain di Cambridge University, Paolo Bombeli menuturkan, rencananya untuk mencari penyebab ngengat bisa menggerogoti plastik dengan cepat. Bisa jadi, disebabkan oleh enzyme dalam mulut ngengat, atau bakteri simbiotik dalam perutnya.

"Kita mencari sesuatu yang mampu menghancurkan ikatan kimia pada plastik. Jika ini dilakukan oleh enzym tunggal, kita bisa mereproduksinya dalam skala yang besar. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi proses molekular dalam reaksi ini," ujar Bombeli. (asp)

Ilustrasi Bank Sampah

Indonesia Punya Bank Sampah Sampai Ditiru Negara Lain, Kok Sekarang Lenyap?

Sampah masih menjadi permasalahan yang pelik di Indonesia. Negara kita bahkan tercatat sebagai penyumbang sampah plastik nomor 2 dan 5 di dunia. 

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2025