Sistem Injeksi Air Solusi Masalah Krisis Air di Jakarta
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tri Sugiarto menyebut di Pulau Jawa kerap terjadi masalah krisis air. Faktornya bukan karena ketersediaannya yang kurang, tapi lebih ke pengelolaan yang tak maksimal.
Di Jakarta, misalnya, Anto mengatakan bahwa air hujan yang bisa menjadi sumber air cadangan malah dibiarkan begitu saja. Padahal, air hujan bisa ditampung dan dimanfaatkan kembali.
"Air hujan dibiarkan ke laut, tidak dikelola sehingga musim kemarau kekurangan air," kata Anto saat konferensi pers LIPI terkait Hari Air Sedunia, di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis 23 Maret 2017.
Terapan air hujan yang ditampung ini, kata Anto, telah sukses mereka uji coba di Pekalongan. Jadi di wilayah itu, umumnya masyarakat memanfaatkan air dalam tanah atau membuat sumur.
Tapi, kendalanya jika terus-menerus digunakan, dampaknya terjadi penurunan air muka tanah. Maka yang ditawarkan oleh LIPI adalah hal sederhana, cukup dengan menampung air tanah kemudian diinjeksikan ke dalam tanah, untuk menggantikan air tanah itu.
"Jadi (untuk masalah di Jakarta) kami mencoba nih, bagaimana mengelola air yang ada, air hujan, kami kelola, kami tampung," kata Anto.
Hal sama seperti di Pekalongan bisa diterapkan di Jakarta. Anto menambahkan, untuk mengelola dan menyiapkan ketersediaan air bersih tidak perlu teknologi yang tinggi, hal sederhana pun bisa diterapkan. (art)