Terkuak, Misteri Sperma Berenang
- Pixabay
VIVA.co.id – Sudah banyak diketahui sperma akan berenang menuju sel telur untuk melakukan pembuahan. Namun, selama ini peneliti masih kesulitan untuk memahami bagaimana gerakan renang sperma.
Tim peneliti gabungan dari University of York, University of Birmingham, University of Oxford Inggris dan Kyoto University Jepang telah menguak misteri sperma berenang untuk mencapai sel telur dan menemukan bagaimana perilaku dan interaksi rombongan sperma.
Dikutip dari Science Alert, Rabu, 22 Maret 2017, tim peneliti menemukan ekor sperma berperan dalam proses renang sperma menuju sel telur.
Dalam pengamatan sampel sperma, peneliti mengawasi gerakan renang sperma. Tim merekam sampel sperma manusia pendonor di bawah mikroskop canggih nyaris 300 frame per detik.
Kemudian data rekaman ini dimasukkan ke komputer, dianalisis gerakan ekor sperma dan peneliti menghasilkan bentuk gelombang gerakan ekor sperma.
Dari situ, tim peneliti menemukan ekor sperma menciptakan irama khas yang mendorong sperma terus berenang menuju sel telur. Ekor sperma mendorong maju sperma dengan melakukan gerakan berlawanan dengan arus dan secara simultan menarik kepala sperma ke belakang dan samping.
Peneliti juga mengatakan, gerakan tarikan ekor sperma itu mampu melawan beberapa gesekan pertemuan antarsperma saat berenang melalui cairan menuju sel telur.
"Hal ini menunjukkan untuk mencapai gerakan yang sangat terkoordinasi, itu tak terlalu beda dengan cara medan magnet yang terbentuk di sekitar magnet," ujar doktor Departemen Matematika Universitas York, Hermes Gadelha dalam keterangan di website University of York.
Dia menjelaskan, meski ada hambatan yang berpotensi menahan gerak maju sperma, tapi irama terkoordinasi sperma itu memastikan beberapa sperma bisa terus lolos dan mencapai sel telur untuk pembuahan.
Gerakan ekor sperma itu kemudian dimasukkan ke dalam formula matematika oleh peneliti. Dengan bekal tersebut, tim mengatakan formula matematika akan memudahkan dalam kalkulasi bagaimana aliran cairan bisa berdampak pada kelompok besar sperma.
Tahap ini membantu tim peneliti menguji kenapa sperma tak berenang cukup kuat untuk membuahi sel telur.
Ke depan tim peneliti ingin mengaplikasikan model matematika ini dan memprediksikan gerakan sejumlah besar sel sperma.
Tim peneliti mengatakan, temuan ini berguna dalam pengembangan perawatan masalah kemandulan pria. Temuan ini bakal dipublikasikan di jurnal Physical Review Letters. (ase)