Begini Teknik Pulihkan Terumbu Karang Rusak
- ANTARA FOTO/HO/Pemda Kabupaten Raja Ampat
VIVA.co.id – Terumbu karang Raja Ampat awal Maret lalu rusak akibat ditabrak kapal pesiar asal Inggris, MV Caledonian Sky. Kapal itu memasuki kawasan Raja Ampat, 3 Maret 2017.
Kerusakan terumbu karang terbilang parah. Terumbu karang yang luasnya 1.600 m2 terpecah-pecah. Pemerintah kini berupaya menindak tegas perwakilan kapal pesiar tersebut.
Rusaknya terumbu karang itu memang sangat disesalkan. Sebab untuk memulihkan terumbu karang yang rusak diperlukan waktu berpuluh-puluh tahun.
Peneliti Terumbu Karang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Suharsono mengatakan, prinsipnya pemulihan terumbu karang yang rusak bisa dilakukan dengan sederhana. Untuk cepat mengembalikan terumbu karang yang rusak, lokasi tersebut harus dijaga betul tidak dilewati oleh aktivitas manusia.
"Harus dijaga. Jangan sampai ada yang lewat di daerah (yang rusak) itu," ujar Suharsono kepada VIVA.co.id, Kamis 16 Maret 2017.
Percepatan pemulihan terumbu karang juga tergantung lokasi sekitar terumbu karang yang rusak. Dia mengatakan jika di sekitar terdapat anak karang, maka akan bagus untuk mendukung dan mempercepat pertumbuhan karang.
Teknik transplantasi
Profesor kelahiran Sragen, 20 Juli 1954 itu mengatakan, untuk pemulihan terumbu karang yang rusak umumnya menggunakan teknik transplantasi. Metode ini merawat terumbu karang rusak dengan menanamkan bibit terumbu karang di titik yang rusak.
"Merawatnya seperti merawat tanaman. Kita tanami bibitnya, kita kombinasikan dan ditempelkan pada titik yang rusak," ujarnya.
Meski terbilang teknik dan teknologi transplantasi itu sederhana, namun tidak mudah. Sebab pada tahap ini dibutuhkan pemeliharaan yang teliti dan tekun.
Pemeliharaan merupakan bagian penting, sebab terumbu karang rawan dengan gangguan 'musuh' alamiah, yakni mikroalga sampai lumut.
Pada teknik ini, terumbu karang butuh kondisi yang stabil, sebagai pijakan untuk tumbuh dan pulih kembali. Jika kondisi sekitar atau proses transplantasi tak stabil maka akan berdampak pada kegagalan pemulihan.
Untuk itu biasanya di atas terumbu karang rusak ditaruh rak dari besi, paralon, yang berfungsi untuk menstabilkan terumbu rusak.
"Kalau bergerak (kondisi rak dan lingkungan tak stabil), maka karang enggak mau tumbuh. Kalau ada arus atau ombak enggak mau. Harus ada landasan yang kokoh," tutur peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI itu.
Teknik telur atau larva
Teknik pemulihan lainnya yang lebih kompleks yakni teknik menumbuhkan telur atau larva. Teknik ini memulihkan terumbu kurang rusak di luar titik yang terkoyak. Teknik ini membutuhkan waktu yang lebih lama, sebab penumbuhan larva dilakukan di laboratorium.
"Jadi itu ditelurkan, kemudian dikawinkan. Karang itu sifatnya seperti hewan tapi seperti tumbuhan. Jadi diperlakukan seperti tumbuhan. Kalau dengan teknik telur ini memang susah dan lama," jelasnya.
Dia mengatakan, penggunaan teknik pemulihan tergantung setelah melihat tingkat keparahan rusaknya terumbu karang. Misalnya perlakuan terumbu karang rusak serpihan beda dengan terumbu karang yang pecah besar di dasar.
Bicara soal biaya pemulihan, Suharsono mengakui, memang sangat lokasi dan tingkat kerusakan terumbu karang. Biaya termasuk juga untuk pemeliharaan.
"Gambarannya begini untuk membuat rak ukuran 1x1 meter dari besi saja itu kalau di Jakarta sudah sampai sejuta. Tapi kalau sudah di sana (Papua) pasti lebih mahal ya," kata dia.
Seperti diberitakan, terumbu karang seluas 1.600 meter persegi di perairan dangkal Raja Ampat, Papua mengalami kerusakan parah karena ditabrak kapal pesiar MV Caledonian Sky. Kejadian ini menjadi sorotan luas. Pemerintah pun diminta bertindak tegas dan cepat