Ayah Ciptakan Tangan Bionik Anak Pakai Xbox dan 3D Printer
- ITV News
VIVA.co.id – Cerita berawal dari kelahiran anak lelaki Ben Ryan, Sol. Baru beberapa hari dilahirkan, dokter menemukan ada pembekuan darah di lengan Sol. Solusi satu-satunya adalah mengamputasi tangan Sol.
Tak habis kesedihan karena tangan anaknya diamputasi, dokter juga mengatakan kepada kedua orang tua Sol bahwa anak mereka tidak bisa mendapatkan anggota tubuh pengganti sampai ia berusia tiga atau empat tahun. Bahkan, tubuhnya pun belum begitu kuat memegang tongkat kait sebelum berusia 18 tahun.
Namun, Ben tidak kehabisan akal. Dia mulai mencari, meneliti mengenai tangan palsu dan pembuatannya. Dia sempat menemukan, jika memang anak-anak di usia bawah dua tahun cenderung menolak anggota tubuh buatan.
"Dengan pengetahuan saya di bidang psikologi, saya sempat mengikuti aturan NHS. Namun, saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya, bahkan sebelum ia menginjak usia 12 bulan. Lebih cepat Sol mendapatkan tangan buatan, itu lebih baik," katanya kepada ITV News.
NHS memang tidak menyarankan memberikan tangan buatan kepada anak di bawah usia tiga tahun. Namun, Ryan bersikeras dan mulai menciptakan tangan buatan yang nyaman dipakai oleh Sol, yang waktu itu masih berusia di bawah satu tahun.
Ryan pun sampai harus berhenti dari pekerjaannya. Dia menghabiskan setahun penuh untuk membuat tangan buatan, terinspirasi dari pola hidrolik yang digunakan laba-laba untuk menggerakkan kakinya.
Pria itu tidak tahu sama sekali mengenai prostetik. Dia pun berulang kali menonton tutorial di YouTube. Menggunakan bantuan pemindai di Xbox, dan sebuah printer 3D dari Bangor University. Setahun kemudian, dia berhasil menciptakan purwarupa tangan buatan untuk anak di bawah satu tahun.
Tangan bionik Sol ternyata bisa difungsikan untuk meremas, menggerakkan jempolnya dan meraih objek.
Hasilnya tidak hanya sebuah tangan buatan untuk sang anak. Penemuan Ryan mendapatkan pujian karena dianggap revolusioner. Dia pun meraih pendanaan patungan sebesar 150 ribu euro untuk memproduksi lengan buatan itu secara massal lewat perusahaan yang didirikannya bernama Ambionics. (asp)