Menanti Pelabuhan dan Riset Vaksin Inggris di Antariksa
- www.pixabay.com/skeeze
VIVA.co.id – Badan Antariksa Inggris tengah mengajukan rancangan undang-undang yang memungkinkan para ilmuwan bereksperimen medis di antariksa dan berpotensi untuk mengembangkan antibiotik dan vaksin yang lebih baik.
"Langkah ini (usulan undang-undang) berpotensi bagi ilmuwan Inggris menjalankan penelitian di antariksa, sehingga mereka dapat meneliti dan mengembangkan vaksin dan antibiotik, yang tumbuh berbeda di mana tidak ada gravitasi," jelas Badan Antariksa Inggris, seperti dilansir Tech Times, Rabu, 22 Februari 2017.
Selain eksperimen medis, peneliti juga akan bereksperimen soal kesehatan astronaut, seperti penuaan di gravitasi nol.
Sebelumnya eksperimen medis telah dilakukan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Stasiun Luar Angkasa (ISS). NASA membawa bakteri resisten terhadap antibiotik di Bumi, yakni methicillin resistant staphylococcus aureus (MRSA).
Dengan harapan, ada vaksin yang ampuh melawan MRSA dan menghasilkan MRSA yang tidak resisten terhadap antibiotik.
Pelabuhan antariksa
Badan Antariksa Inggris berharap RUU tersebut bisa menjadi jalan untuk pembangunan pelabuhan antariksa Inggris pertama di antariksa. Pelabuhan itu diperkirakan akan terwujud pada 2020.
Dengan adanya pelabuhan tersebut, Inggris tidak perlu lagi menumpang satelit ke roket negara lain. Sebab, mereka sudah punya pelabuhan meluncurkan roket membawa satelit-satelit Inggris. Selain itu, pelabuhan ini bisa menjadi markas penelitian ilmuwan Inggris di antariksa.
Penerbangan pertama ke pelabuhan antariksa ini dijadwalkan membawa sampel eksperimen medis peneliti Inggris
Jika studi medis Inggris ini berhasil, mereka mengklaim akan berguna bagi seluruh dunia. Karena eksperimen medis yang mereka kerjakan mengarah pada pengembangan obat dan vaksin untuk penyakit mematikan dengan memanfaatkan gravitasi nol di antariksa.