Studi: Pesebakbola Berisiko Terkena Demensia
- http://www.mirror.co.uk
VIVA.co.id – Para peneliti dari UCL Institute of Neurology menyatakan, besar kemungkinan pesebakbola rentan terkena demensia. Ini disebabkan oleh aktivitas berkelanjutan dalam ‘menyundul’ bola.
Salah seorang peneliti studi ini, Huw Morris, menyatakan bahwa mereka meneliti 14 pemain pensiunan dengan menjalani pemeriksaan post mortem. Hasilnya, enam orang pemain menunjukkan tanda-tanda penyakit Alzheimer.
“Empat orang ditemukan memiliki ensefalopati traumatik kronis (CTE),” kata Morris, seperti dilansir ITV News, Rabu, 15 Februari 2017.
CTE merupakan penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan demensia dan Alzheimer, ditandai dengan penumpukan protein di otak.
Namun, Morris menegaskan, perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan risiko demensia, karena pemain bola sering menyundul bola. Yang jelas, kata Morris, setiap aktivitas yang dijalani oleh seseorang pasti berisiko untuk kesehatan.
“Tentu saja, segala jenis aktivitas fisik akan dikaitkan dengan risiko kesehatan dan manfaat. Olahraga secara signifikan dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental,” ujar Morris.
Mantan pemain yang terlibat dalam penelitian ini, kata dia, mulai bermain sepak bola dan menyundul bola ketika masih anak-anak atau remaja dan berlanjut selama rata-rata 26 tahun.
Helen Ling, peneliti lainnya menambahkan, kesimpulan dampak menyundul bola terhadap risiko demensia didapat karena penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa risiko penyakit Alzheimer meningkat pada orang dengan cedera kepala.
“Pertanyaan penelitian yang paling mendesak adalah untuk mengetahui apakah demensia lebih sering terjadi pada pemain daripada di populasi normal,” tutur Ling. (art)