Cara LIPI Bikin Industri Lirik Inovasi Anak Bangsa
- VIVA.co.id/Getty Image
VIVA.co.id – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kesulitan membawa hasil riset agar diminati industri. Menurut Wakil Kepala LIPI, Bambang Subiyanto, ada dua faktor yang menjadi penyebabnya.
Pertama, karena hasil penelitian yang belum siap sampai ke tahapan pertimbangan harga. Dia mengatakan, jika ingin memakai inovasi peneliti, pada dasarnya siap sampai tahap harga produk dan besaran investasinya. Sementara itu, peneliti selama ini sulit untuk menentukan harga.
Faktor kedua, kata Bambang, yakni kendala kesempatan untuk bertemu antara peneliti dan pengusaha kecil.
Untuk itu, melalui kegiatan Indonesia Science Expo (ISE), LIPI memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menarik industri agar memakai inovasi peneliti Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi, dalam ISE LIPI juga mengadakan penghargaan bagi perusahaan asing di Indonesia.
"Penghargaan terkait sejauh mana mereka menggunakan ilmu pengetahuan yang dikembangkan anak bangsa," kata Bambang saat konferensi pers kick off ISE 2017, di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis 2 Februari 2017.
Dengan penghargaan tersebut, Bambang berharap akan memotivasi pengusaha supaya mau memanfaatkan teknologi anak bangsa. Dalam kompetisi tersebut, perusahaan diminta mempresentasikan sejauh mana mereka bekerja sama dengan litbang atau perguruan tinggi.
ISE bertujuan untuk memamerkan inovasi anak bangsa lainnya, seperti dari penelitian pengembangan, perguruan tinggi, dan lainnya.
Sebelumnya, Bambang mengatakan, LIPI menargetkan 10 paten yang dilirik industri pada ISE 2017. Sepuluh paten tersebut adalah bagian dari 50 paten yang dipamerkan dalam ISE 2017. Sebanyak 50 paten tersebut dipilih dari 500 paten yang dimiliki LIPI saat ini.
Selain pameran hasil penelitian dari LIPI, litbang, dan perguruan tinggi, ISE 2017 akan diisi dengan kegiatan science movie, science art, science show, games, workshop, dan talkshow, Youth Science Fair 2017, serta Science Based Industrial Innovation Award 2017. (art)