Lubang Hitam di Dekat Galaksi Bima Sakti, Ancaman Buat Bumi?
- Durham University
VIVA.co.id – Para ilmuwan menemukan lubang hitam berukuran raksasa di dekat Galaksi Bimasakti. Lubang itu bersembunyi di balik gumpalan kabut di bagian belakang kosmik.
Dilansir The Guardian, Minggu, 8Â Januari 2017, para astronom menemukan lubang hitam supermasif itu terletak di pusat dua galaksi tetangga Bima Sakti. Pertama, galaksi NGC 1448 yang berjarak hanya sekira 38 juta tahun cahaya dari bintang Bumi, Bima Sakti. Kedua, galaksi IC 3639. Galaksi ini memiliki jarak sejauh 170 juta tahun cahaya. Keduanya diklasifikasikan sebagai galaksi aktif yang memancarkan radiasi intens.
Dalam setiap kasus, lubang hitam selalu tersembunyi di balik awan gas dan debu. Para ilmuwan kini meyakini, kebanyakan galaksi besar memiliki lubang hitam supermasif di intinya, namun lubang hitam tersebut banyak yang tak nampak dari pandangan.
Lubang hitam merupakan tempat di mana gravitasi begitu kuat menangkap cahaya dan mendistorsi ruang dan waktu. Mereka hanya dapat dideteksi dari emisi radiasi terakhir yang terkesiap dari benda yang jatuh ke dalamnya.
Peneliti Inggris dari Universitas Durham dan Universitas Southampton menganalisis data NASA NuSTAR --Â observatorium pengorbitan yang menemukan lubang hitam di kedua galaksi itu. Ady Annuar dari pusat penelitian astronomi ekstragalaksi Universitas Durham mengatakan, lubang hitam berjarak relatif dekat dengan galaksi Bima Sakti, tetapi mereka tetap tersembunyi sampai sekarang.
"Mereka seperti monster, bersembunyi di bawah tempat tidur Anda. Penemuan terbaru mereka (NASA NuSTAR) tentu mengundang pertanyaan tentang banyaknya lubang hitam supermasif lain yang masih tak tampak, meski di dekat dunia kita," kata Ady.
Selain itu, pernyataan serupa juga diucapkan oleh Daniel Stern, ilmuwan proyek NuSTAR di laboratorium jet NASA. "Temuan ini menarik saat kami dapat memanfaatkan kekuatan NuSTAR untuk mendapatkan informasi yang penting dan unik tentang lubang ini, bahkan jika mereka (lubang hitam raksasa) terletak di halaman belakang kosmik kita, di mana mereka dapat dipelajari secara detail." ujarnya.
Namun demikian, sejauh ini lubang raksasa itu disebut terlalu jauh menimbulkan ancaman ke bumi. Karena berjarak jutaan tahun cahaya.