Rudiantara: Anda Mau Pokemon Diblok?

Ilustrasi/Permainan Pokemon
Sumber :
  • Istimewa
VIVA.co.id
Gandeng The Pokémon Company, Garuda Indonesia Luncurkan Desain Livery Tematik Pikachu Jet GA-2
- Pemerintah tampaknya tak ada tanda-tanda untuk memblokir Pokemon Go yang diisukan membawa 'kabar buruk', karena keamanan negara dikhawatirkan terbongkar melalui pemetaan lewat GPS hingga soal korban pengguna yang terlalu konsentrasi memandang telepon genggamnya. Pemerintah lebih menaruh perhatian Pokemon Go untuk dijadikan wadah edukasi.

Kemeriahan Pikachu's Indonesia Journey, Ribuan Penggemar Pokemon Bersatu di Jakarta

Bila sebelumnya, sejak pertama kali diluncurkan secara global pada tanggal 6 Juli di tiga negara, Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru, masyarakat turut 'menyumbang' penggunaan Pokemon Go, meski belum resmi hadir dengan menguduhnya file instalasi APK-nya. Setelah melewati satu bulan, per tanggal 6 Agustus, permainan besutan Niantic Lab resmi hadir Indonesia tersedia di Play Store dan App Store.
'Mengejar' Pokemon


"Bila tanya sama saya, mau blok Pokemon atau tidak, saya akan tanya balik, apa Anda mau Pokemon diblok, atau tidak," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam sambutan di acara Google for Indonesia di Ballroom, Ritz  Carlton, Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2016.


Pernyataan tersebut diucapkan oleh Rudiantara mengenai penggunaan teknologi baru yang diadopsi, di mana di samping itu selalu ada isu-isu miring dalam pemanfaatan teknologi tersebut. Mengambil contoh dari Pokemon Go, ia berharap pengembang dan juga Google dapat mengarahkan pengguna ke area-area edukasi yang dapat diserap oleh pengguna. Seperti diketahui, Pokemon Go dapat beroperasi yang menggunakan sistem GPS melalui Google Maps.


"Ada tentang kekhawatiran pada Pokemon, maka gunakan Pokemon untuk kreativitas. Silahkan (Google) mengatasi kekhawatiran kami untuk menempatkan pokemon ke tempat edukasi, seperti museum, jangan tempatkan di tempat-tempat strategis milik negara," ucap Rudiantara.


Rudiantar melanjutkan, teknologi tak ubah seperti pasangan, di mana di satu sisi ada pasangan yang setuju, tetapi di satu sisi lainnya tidak demikian. Maka, disampaikan dia, pemerintah lebih mengurusi untuk mengikuti arus perkembangan teknologi yang dinamis.


"Pemerintah ingin berurusan dengan teknologi yang dinamis. Bawa teknologi baru, terapkan di Indonesia, (tapi juga) mempertimbangkan nilai-nilai lokal," kata pria yang disapa Chief RA ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya