Inovasi Teknologi dan Daya Saing Lemah, Ini Siasat BPPT

Kongres Teknologi Nasional 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yunisa Herawati

VIVA.co.id – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2016 dengan mengusung tema 'Inovasi Teknologi Untuk Kejayaan Bangsa dan Negara’. KTN diselenggarakan 25 hingga 27 Juli 2016.

Intip Perbandingan DeepSeek dengan ChatGPT, Siapa Unggul?

Kepala BPPT, Unggul Priyanto mengungkapkan KTN digelar dilatari lemahnya peran inovasi dan penguasaan teknologi yang belum optimal dalam peningkatan daya saing industri.

"KTN juga didasari atas lambatnya perkembangan teknologi pada industri nasional yang hakikatnya tak terlepas dari permasalahan sistem regulasi teknologi nasional dan hubungan kemitraan industri terkait," kata Unggul dalam sambutannya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin 25 Juli 2016.

Topang Industri Tambang, Pertamina Bakal Pacu Produksi BBM Baru Diesel X

Ia mengatakan sistem penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bingkai ekonomi juga belum terimplementasi dengan baik dalam sektor industri.

"Maka KTN yang membahas bidang energi, pangan dan maritim ini fokus untuk menyiapkan teknologi dalam rangka mendukung pengembangan industri nasional serta meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa," ujarnya.

Petrokimia Gresik Dipilih Jadi PIlot Project Teknologi CCU, Genjot Pengurangan Emisi Industri

Unggul menuturkan, untuk memecahkan persoalan tersebut BPPT melakukan kaji penerapan dan audit teknologi yang melibatkan pakar serta praktisi di bidang pangan, energi dan maritim dari kalangan akademisi, industri maupun pemerintahan dalam dalam dan luar negeri.

"Kami harapkan kongres teknologi nasional ini bisa menghasilkan inovasi dan memberikan layanan teknologi terbaik untuk bangsa ini," katanya.

Laporan: Yunisa Herawati

Tembakau kering yang dilinting untuk menjadi rokok di pabrik.

Pemerintah Diharap Lindungi Industri Kretek Nasional Demi Jaga Ekonomi Pancasila

Industri kretek nasional yang selama ini telah menunjukkan kontribusi dan berperan penting terhadap perekonomian Indonesia harus dilindungi sebagai soko guru perekonomian

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025