Barekraf Bakal Boyong Startup RI Berguru ke Silicon Valley
- Shintaloka Pradita Sicca/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Perusahaan modal ventura berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat Fenox Venture Capital (Fenox VC) menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia untuk menyelenggarakan Startup World Cup (SWC) 2017 di Indonesia.
Indonesia adalah negara yang dipilih sebagai tuan rumah program SWC ini. Sebab, Fenox VC menilai Indonesia merupakan penghubung wirausaha terbesar di Asia Tenggara.
Sementara itu, ada 10 negara lainnya yang mengikuti acara ini, yaitu Jepang, Cina, Israel, Australia, Republik Ceko, India, Chili, Inggris, Afrika Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat yang meliputi Texas, Boston, dan Silicon Valley.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan penuh dalam acara ini.
"Pembiayaan untuk roadshow enam kota. Dimulai Minggu 23 Juli 2016 di Jogja. Kemudian, Balikpapan, Medan, Surabaya, Makasar, Bandung," kata Triawan di Jakarta, Jumat, 22 Juli 2016.
Lebih lanjut, menurutnya, selain mengirimkan juara perwakilan Indonesia, dia pun berencana untuk mengajak serta beberapa pelaku startup teknologi lainnya untuk dapat belajar dalam penyelenggaran babak finalnya di Silicon Valley, Amerika Serikat pada 24 Maret 2017.
"Kita ingin nggak hanya juaranya, tapi startup-startup lain juga kita kirim untuk tahu suasananya di sana (Silicon Valley). Agar dapat sharing dengan para mentor. Lebih ke untuk dapat nilai pembelajarannya," ucapnya.
Mengenai anggaran dalam mendukung acara ini, Triawan tidak menyebutkan secara detail. Hanya saja dia mengatakan bahwa Bekraf memiliki anggaran yang bisa dialokasikan untuk acara ini.
"Jangan khawatir-lah untuk anggaran bisa disesuaikan. Anggaran Bekrafnya sendiri kan udah diketahui ada Rp1,2 triliun yang bisa dialokasikan," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan saat ini pihaknya sudah memiliki program Bekraf for Pre-Startup atau yang biasa disebut disebut dengan istilah Bek-up. program itu diluncurkan untuk mendukung lahirnya startup di Indonesia dengan memberikan arahan atau pendidikan.
"Pada 2016 ini malah kita sedang membangun Bek-up. Siapa pun yang tertarik untuk startup, ini level-level pemula. Di 14 kota sudah jalan," tuturnya.
Kemudian, di 2017 dirinya menargetkan program ini dapat berkembang ke lebih banyak lagi kota. Lalu, dapat membangun lebih banyak kerja sama dengan pihak swasta lainnya.
"Jadi, kita ingin ada public partnership, tidak hanya kita. Kalau yang berjalan hanya pelaku usahanya aja ini tidak jalan, semua pihak harus kita rangkul. Yang ini kita kerja sama dengan Telkom," ucapnya. (asp)