Jenis Pekerjaan yang Rentan Digantikan Robot

Robot Humaniod, Pepper, resmi menjadi 'pegawai' rumah sakit di Belgia.
Sumber :
  • Reuters/Toru Hanai/Files

VIVA.co.id – Teknologi otomatisasi semakin booming. Terlebih, keberadaan robot humanoid atau menyerupai manusia yang kini jadi tren di luar negeri.
 
Robot humanoid di masa mendatang akan menggantikan seluruh jenis pekerjaan yang menggunakan tenaga manusia. Canggihnya lagi, saat ini sedang dikembangkan robot untuk bisa melakukan aktivitas seksual.
 
Menurut laporan McKinsey baru-baru ini, seperti dilansir Dailymail, Selasa 19 Juli 2016, di mana mereka menganalisis ribuan jenis pekerjaan di Amerika Serikat, dan menentukan pekerjaan yang paling berisiko agar diambil alih oleh robot.
 
Para peneliti mengatakan, mereka yang mengandalkan kegiatan fisik dalam bekerja, seperti pelayan makanan, memiliki kemungkinan tinggi digantikan teknologi otomatisasi.
 
“Untuk pekerjaan yang melibatkan melakukan aktivitas fisik diprediksi, kelayakan otomatisasi kira-kira 78 persen,” kata para peneliti.

Otomatisasi Ancaman Terbesar Pekerja Ketrampilan Rendah

Peralihan tergantung bujet
 
Selain dalam pelayanan makanan, kegiatan kerja menggunakan fisik lainnya yang juga berisiko adalah manufaktur, akomodasi, dan ritel.
 
Tapi, prediksi peneliti tingkat kerentanan lebih tinggi adalah pada pekerjaan jenis pengolahan data dan pengumpulan data.
 
“(Pekerjaan) mencakup pembukuan, akuntansi, dan audit, memiliki perkiraan 86 persen kelayakan teknis untuk otomatisasi,” tambah peneliti.
 
Sementara pekerjaan dengan risiko terendah otomatisasi adalah pekerjaan di bidang pendidikan dan kesehatan. Khususnya, mereka yang memerlukan kontak langsung dan interaksi yang kompleks dengan manusia.
 
Para peneliti menegaskan bahwa pergeseran ke arah tenaga kerja robot juga akan tergantung pada biaya pengembangan dan penyebaran sistem, seperti, biaya tenaga kerja, keterampilan dan kelangkaan atau kelimpahan pekerja yang bisa melakukan tugas dan apakah akan lebih murah ‘menyewa’ manusia atau robot.
 
Dan juga, perusahaan akan mempertimbangkan manfaat dari otomatisasi, termasuk tingkat kesalahan yang timbul nantinya.