Demam Pokemon Go, Guru Perlu Awasi Ponsel di Sekolah
- U-Report
VIVA.co.id – Mulai maraknya masyarakat di Indonesia yang mengunduh aplikasi permainan Pokemon Go harus menjadi perhatian serius bagi orangtua maupun guru.
Apalagi anak-anak mulai SD hingga remaja SMA saat ini tidak lepas dari ponsel pintar yang bisa digunakan untuk mengunduh aplikasi tersebut. Dampak permainan ini diingatkan Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, bisa negatif.
"Ini momentum bagi orangtua dan bagi guru untuk memberi perhatian lebih bagi putra-putrinya atau anak didiknya dalam mengakses game terutama Pokemon Go yang saat ini sedang booming," kata Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Yogyakarta, Senin 18 Juli 2016.
Secara pribadi Halim menilai game Pokemon Go belum cocok untuk dimainkan oleh anak SD hingga SMA karena mereka bisa lupa waktu berburu "monster" pokemon di berbagai tempat.
"Kalau sudah nyandu pasti penggemar Pokemon Go ini akan memburu keberadaan pokemon. Repotnya mereka nanti lupa belajar karena hanya memburu pokemon," kata dia.
Halim pun sepakat jika pelajar SD dan SMA selama jam sekolah dilarang untuk mengaktifkan smartphone agar konsentrasi belajar mereka tidak terganggu.
Lebih jauh Politikus PKB ini meminta para guru juga memberikan sosialisasi akan dampak buruk permainan pokemon bagi anak didiknya dan game tersebut tidak disarankan untuk diunduh para pelajar.
"Apalagi kita mendengar juga bahwa game Pokemon Go ini disinyalir mengandung misi intelijen. Itu patut diwaspadai," kata Abdul.