BMKG: Gelombang Pasang Masih Berpotensi Terjadi Pekan Ini
- ANTARA/Ahmad Subaidi
VIVA.co.id – Banjir rob yang melanda Jakarta pada 5 dan 6 Juni lalu, di sepanjang Pantai Utara Jawa, ternyata disebabkan pengaruh astronomi. Fenomena ini terjadi karena Bumi, Bulan, dan Matahari berada pada satu garis lurus, sehingga mengakibatkan tinggi muka laut naik.
"Kondisi ini merupakan siklus bulanan yang normal terjadi, namun karena bersamaan dengan terjadinya anomali, positif tinggi muka air laut di wilayah Indonesia sebesar 15-20 sentimeter," ujar Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Yunus S. Swarinoto dalam keterangannya, Selasa, 7 Juni 2016.
Kondisi ini memberikan dampak di kawasan sepanjang pantai utara, seperti pesisir Jakarta, Pekalongan, dan Semarang. Kondisi ini diprakirakan bertahan sampai dua hari ke depan.
Sementara itu, untuk kawasan perairan Samudera Hindia, yaitu sepanjang pesisir barat Pulau Sumatera, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), fenomena astronomi ini menyebabkan gelombang pasang hingga lima hari ke depan.
"Juga diperkuat dengan penjalaran swell (alun) yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia," katanya.
BMKG pun mengimbau masyarakat waspada dan siaga terhadap kondisi gelombang laut yang tinggi di beberapa wilayah Indonesia, terutama masyarakat pesisir pantai barat Sumatera dan selatan Jawa untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang pasang.