Alasan Palapa Ring Paket Timur Ditender Ulang
- VIVA.co,id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, mengatakan, pemerintah terus berupaya mengembangkan broadband melalui proyek Palapa Ring. Dan, ia memastikan kalau pemenang Palapa Ring untuk paket timur diketahui pada bulan September 2016.
"Kalau paket timur sedang ditender, diharapkan (tanda tangan) kontrak sekitar September 2016. Sehingga pada 1 Januari 2019 semua ibu kota kabupaten dan kotamadya sudah terhubung broadband," ucapnya ditemui awak media di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat malam, 15 April 2016.
Seperti diberitakan sebelumnya, untuk pemenang paket barat dan paket tengah telah diketahui. Masing-masing wilayah dilakukan nota kesepahaman antara pemerintah dengan pemenang proyek.
"Nanti tinggal integrasikan dengan rencana akses operator, kan aksesnya bisa dipakai fixed broadband dan wireless. Program ini diharapkan bia mendorong pertumbuhan ekosistem, mulai dari aplikasi, device, dan jaringan," lanjut Rudiantara.
Rudiantara menjelaskan, kalau untuk saat ini, pada paket timur dan tengah memasuki babak Request for Proposal (RFP), di mana prosesnya tidak sekali. Nanti, tambah dia, calon investor dan peserta tender menyampaikan proposal dalam waktu dua bulan.
"Paket timur dilakukan tender ulang karena (waktu itu) belum solusi tepatnya, khususnya di Papua, yang lain menggunakan kabel laut. Saya menandatangani kesepakatan dengan Menteri PU, di mana mereka bangun jalan, kita lakukan pembangunan fiber optik di sebelahnya. Jadi, pembangunan cepat karena paralel," ungkap dia.
Sebagai informasi, ada tiga paket dalam proyek Palapa Ring. Pertama, adalah Paket Barat yang menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna), dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 kilometer. Paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Mora Telematika Indonesia-Ketrosden Triasmitra.
Kedua, Paket Tengah yang menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kepulauan Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 kilometer. Pada Paket Tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima.
Ketiga, Paket Timur yang menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 kilometer. Kabel tersebut menjangkau 35 kabupaten/kota dengan perkiraan proyek mencapai US$143,18 juta.