Cara Beda Menikmati Gerhana Matahari
- www.lapan.go.id/Odd Høydalsvik
VIVA.co.id – Beberapa wilayah di Indonesia bisa melihat fenomena alam gerhana matahari total (GMT). Saat fenomena alam langka Gerhana Matahari Total (GMT) tiba, beberapa wilayah di Indonesia pun ada yang kebagian Gerhana Matahari Sebagian (GMS).
Bagi yang kebagian GMS, Anda tidak perlu berkecil hati, Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), memberikan tips Agar Anda bisa menikmati GMS dengan cara tersendiri. Yakni dengan melihat GMS dengan bayangan yang dipantulkan dari sebuah lubang sebesar lubang jarum saja.
“Kalau kita tidak punya kaca mata filter matahari, kita bisa gunakan teknik in hole,” ketua HAAJ, Muhammad Rayhan kepada VIVA.co.id.
Jika nanti GMS tiba, dan teknik lobang sebesar jarum ini dipraktikkan, dia menyebut, cahaya yang dipantulkan akan membentuk bagian yang ‘tergigit’ oleh bulan. Bukan bulatan sebesar jarum yang telah dibuat.
“Bisa dibuktikan, saat fase gerhana matahari parsial (sebagian), benar enggak bulatan yang tercipta bukan hasil lubang (jarum),” kata dia.
Rayhan menambahkan, teknik in hole bisa dipraktikkan dengan membuat lubang di atas kertas, karton atau cermin bahkan hanya dengan membuat celah lubang saat mengepal tangan. Lalu carilah ‘wadah’ tempat pantulan cahaya matahari sebagian, maka hasil yang mengejutkan akan terlihat.
Tercatat, ada 12 provinsi di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fenomena langka ini, pada 9 Maret 2016. Wilayah tersebut yaitu, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Tujuh kota yang dilewati GMT adalah Bengkulu, Palembang, Samarinda, Palu, Tanjung Pandan, Pangkalan Bun, dan Ternate.
Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian (GMS), antara lain Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon.