AS Kembangkan Robot 'Kecoak' Penolong Manusia Saat Bencana
- iStock
VIVA.co.id – Sejumlah peneliti asal Amerika Serikat, merancang sebuah robot yang bentuknya serupa dengan kecoak. Tujuannya, robot itu diharapkan dapat menjadi penolong manusia dalam menghadapi situasi bencana.
Meski menjijikkan, nyatanya kecoak memiliki kemampuan yang luar biasa, seperti dapat berlari dengan cepat.
Hewan yang termasuk ke dalam golongan serangga ini punya kemampuan menahan beban 900 kali lipat dari berat badannya tanpa terluka. Sederhananya, beban tersebut setara seorang laki-laki, dengan berat 90 kilogram yang tidak akan hancur dengan bobot 90 ton di kepalanya.
Sedangkan soal kecepatannya sendiri, kecoak mampu berjalan dengan jarak 50 kali dari tubuhnya dalam satu detik. Itu sebanding dengan manusia berjalan dengan kecepatan 140 mph.
Terinspirasi dari kecoak, para peneliti mencoba mengaplikasikannya ke dalam bentuk robot yang berukuran mini supaya dapat meniru kemampuan kecoak dari segi kekuatan dan kelincahannya.
"Kecoak tampaknya dapat pergi ke mana pun. Saya pikir, mereka benar-benar menjijikan dan benar-benar memuakkan, tetapi mereka selalu memberitahu kita sesuatu yang baru," ucap profesor Robert Full dari Universitas California Barkeley dilansir CBSnews, Selasa 9 Februari 2016.
Saat ini, para peneliti tersebut telah membuat purwarupa robot kecoak tersebut, di mana mereka menyebutnya Robot Compressible Robot with Articulated Mechanisms (CRAM).
Sekilas, robot kecoak buatan peneliti Universitas California Barkeley ini tampak mirip dengan hewan armadillo dan berjalan seperti Charlie Chaplin. Ukurannya pun tampak 20 kali lebih besar dari kecoak yang sesungguhnya, namun demikian pembuatannya kurang dari US$100.
Sadar akan inovasinya yang belum sempurna, peneliti sedang berupaya robot kecoak dilengkapi dengan kamera, mikrofon, sensor lainnya yang dapat digunakan dalam bencana gempa atau pun bencana lainnya, sehingga dapat mencari korban dengan memasuki celah-celah kecil.
Kaushik Jayaram, peneliti robotik asal Harvard yang turut dalam merancang robot kecoak, mengatakan yang paling sulit pembuatannya dari sisi desain. Dia mendesainnya elektronik beserta motor, kardus, poliester, dan beberapa pengetahuan tentang origami.
Sejauh ini, desain kecoak itu masih terasa menjijikan, meski memungkinkan bermanfaat untuk digunakan dalam kondisi bencana.
"Saya masih merinding oleh mereka (kecoak). Saya tidak ingin mereka di rumah saya. Saya tidak ingin mereka di dapur saya. Itu tidak berubah. Tetapi, kita bisa belajar banyak hal yang menarik, bahkan dari hewan yang paling menjijikan," terang Jayaram. (asp)