Gerhana Total Bisa Jadi Alat Promosi Wisata Indonesia
- ANTARA/Adiwinata Solihin
VIVA.co.id - Gerhana matahari total (GMT) yang diprediksi akan terjadi pada Rabu 6 Maret 2016, diharapkan mampu mendongkrak sektor wisata Indonesia. Fenomena alam langka ini menurut astronom Bambang Hidayat tak hanya berkaitan dengan masalah sains atau ilmu pengetahuan belaka.
Sebagai perbandingan, kata Bambang, saat terjadi gerhana matahari pada tahun 1983, Indonesia sukses menyedot kunjungan hingga sekitar 300 ribu orang wisatawan mancanegara karena sebelum fenomena tersebut terjadi, ramai diberitakan akan melewati Candi Borobudur.
"Tahun 1983 dipromosikan peristiwanya akan melewati Candi Borobodur. Jadi peristiwa ini memang tidak semata-mata ada kaitannya dan kepentingannya dengan aspek ilmiah belaka," tegas Bambang dalam lokakarya Penyambutan Gerhana Matahari Total 2016 di Kantor Lapan, Jalan Dr. Djunjunan (Pasteur), Kota Bandung, Selasa 14 Maret 2015.
Karena itu, Bambang mengharapkan informasi yang disampaikan Lapan ini mesti dimaksimalkan oleh para pelaku usaha di bidang wisata untuk ramai-ramai mempromosikannya sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
Berdasarkan perkiraan pihak Lapan, peristiwa GMT ini diperkirakan akan terjadi pada Rabu 9 Maret 2016 dan bisa dirasakan masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di wilayah bagian selatan Sumatera, Pulau Bangka Belitung serta Kalimantan.
Di Bandung, fenomena alam ini diperkirakan bisa dirasakan dan disaksikan warga Kota Kembang sekitar dua menit pada Rabu pagi 9 Maret 2016. Sementara di wilayah lain diprediksi terjadi dengan durasi lebih lama sekitar tiga menit. (one)
![vivamore="Baca Juga :"]