Bos Google Aktivis Oposisi Maya di Mesir?
VIVAnews - Wael Ghonim, bos marketing Google yang 'hilang' setelah dicokok aparat keamanan Mesir saat aksi unjuk rasa, dikabarkan segera dibebaskan.
Seperti dikutip situs New York Times, TV milik pemerintah Mesir Nile TV melaporkan pada hari Minggu setempat, Perdana Menteri Ahmed Shafiq telah menginstruksikan jaringannya agar membebaskan Ghonim pada Senin petang 7 Februari 2011 waktu setempat.
Sebelumnya, pengusaha terkenal Mesir Naguib Sawiris, salah satu tokoh yang turut rapat dengan Wakil Presiden Omar Suleiman, bersama beberapa kelompok oposisi termasuk Ikhwanul Muslimin, mengatakan ia mendapat jaminan bahwa Ghonim akan dibebaskan Senin.
Ghonim, warga Mesir yang bekerja di kantor Google Dubai Uni Emirat Arab, hilang sejak hari ketiga demonstrasi besar di Mesir. Ia berangkat ke Dubai pada 23 Januari untuk menghadiri sebuahkonferensi.
Tapi ia tak bisa dihubungi sejak Kamis 27 Januari 2011. Beberapa saksi melihat Ghonim disergap sekelompok orang berpakaian preman, yang dipercaya sebagai aparat keamanan Mesir. Belakangan, video penyergapan Ghonim itu beredar luas di situs YouTube.Â
Belum jelas kenapa Ghonim menjadi target penangkapan. Mengutip Sawiris, Wall Street Journal melansir bahwa Ghonim adalah simbol penting gerakan 25 Januari. Dia berperan penting menggalang massa melalui dunia maya.Â
"Dia tidak ditangkap hanya karena tiket parkir. Dia ditangkap karena dia adalah ancaman," kata Sawiris. Ghonim adalah seorang aktivis yang membuat laman Facebook 'My Name is Khaled Said'.Â
Laman Facebook ini didedikasikan bagi Khaled Said, yang pada 6 Juni 2010 tewas dianiaya aparat di Alexandria, karena mengunggah video polisi korup yang tengah bagi-bagi mariyuana hasil sitaan. Belakangan laman Facebook itu diberangus oleh pihak Facebook.
"Laman itu kami hapus karena melanggar syarat penggunaan, bukan karena permintaan dari pemerintah manapun," kata juru bicara Facebook kepada Wall Street Journal. Sayang juru bicara Facebook enggan merinci pelanggaran yang dimaksud.
Tapi kemudian, muncul laman Facebook baru bernama 'We are All Khaled Said'. Tak jelas apakah Ghonim juga terlibat dengan laman ini. Yang pasti laman ini kemudian berhasil meraih dukungan luas setelah mengunggah foto-foto mayat Khaled Said, bahkan meraup sekitar 450 ribu anggota.Â
Pada 15 Januari, laman 'We Are All Khaled Said' mengumumkan mereka merencanakan aksi pada 25 Januari. Aksi yang terinspirasi gerakan revolusi di Tunisia ini kemudian membuat suhu politik di seantero Timur Tengah memanas.
Selain itu, Ghonim adalah pendukung tokoh oposisi Mesir pemenang Nobel Mohammad ElBaradai. Ghonim bergabung secara sukarela sebagai tim kampanye ElBaradei, sebulan sebelum mantan Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEC) itu kembali ke Mesir.
Menurut Ziad Al-Alimi, asisten senior ElBaradai, Ghonim membantu membuatkan ElBaradai situs web resmi www.7amla.net. Dia juga membuat laman resmi ElBaradai di Facebook. Sehari-harinya, Ghonim bekerja sebagai Kepala bagian pemasaran Google untuk wilayah Timur Tengah, dan Afrika Utara .Â
Ghonim sendiri percaya kekuatan media sosial dalam sebuah gerakan politik. Pada 27 Januari, sebelum ia hilang Ghonim menulis pesan pribadi kepada temannya di Facebook. "Setahun lalu saya pernah berkata bahwa internet akan mengubah keadaan politik di Mesir, tapi beberapa teman mengejek pendapat saya."
Kini apa yang dikatakannya semua terbukti. "Anak ini adalah pahlawan. Saat dia dibebaskan ia akan menjadi pahlawan, dan saksi hidup revolusi ini," ujar Sawiris.(np)