Mungkinkah Bitcoin Berpotensi Bullish Besar di Februari 2025? Cek Disini

Bitcoin
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Pada awal tahun 2025 ini banyak trader dan investor cryptocurrency menunggu analisa perkembangan Bitcoin di tahun 2025 ini. Bahkan beberapa analis pun memperkirakan Bitcoin akan mengalami bullish pada bulan Februari mendatang.

Apa Itu DeepSeek yang Disebut Ganggu Prospek Harga Bitcoin, Bisa Jadi Ancaman Jangka Panjang?

Riset dan analisa teknikal grafik Bitcoin tentunya menjadi langkah awal yang harus dilakukan agar tidak mengalami kerugian. Hal ini tentunya tak bisa lepas dari sifat volatilitas Bitcoin yang bergerak dengan cepat.

Apa itu Bitcoin?

Prediksi Kripto Februari 2025, Peluang Cuan Buat Investor atau Perlu Waspada?

Bitcoin adalah mata uang digital pertama yang diperkenalkan pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Berbeda dengan mata uang tradisional yang dikeluarkan dan diatur oleh pemerintah, Bitcoin beroperasi secara desentralisasi melalui jaringan peer-to-peer.

Ini berarti tidak ada bank sentral atau lembaga keuangan tunggal yang mengendalikannya. Transaksi Bitcoin dicatat dalam buku besar digital yang disebut blockchain, yang memberikan tingkat keamanan dan transparansi yang tinggi.

Bikin Panik! Harga Bitcoin Turun Lagi, Kapan Waktu Terbaik Jual Aset Kripto?

Sebagai mata uang digital, Bitcoin tidak memiliki bentuk fisik seperti uang kertas atau koin, melainkan hanya ada dalam bentuk digital dan disimpan dalam dompet digital. Kepemilikan Bitcoin dikonfirmasi melalui kriptografi, yang membuat transaksi sangat aman dan sulit untuk dipalsukan.

Bitcoin pertama kali diluncurkan secara resmi ke publik pada tahun 2009 dengan harga $0, yang berarti tidak ada nilainya sama sekali pada saat itu. Penemu Bitcoin adalah sosok misterius bernama Satoshi Nakamoto.

Dalam satu dekade, harga BTC mengalami lonjakan, penurunan, dan kenaikan berulang kali, hingga mencapai titik saat ini. Banyak peristiwa yang terjadi dalam sejarahnya yang mempengaruhi harga Bitcoin saat ini.

Sejak diperkenalkan pada tahun 2009, Bitcoin telah berkembang dari proyek eksperimental menjadi aset digital yang mendunia.

Prediksi dan Analisa Bitcoin

Menurut bitcoin magazine.com, terdapat hubungan yang kuat antara kinerja Bitcoin dan siklus halving-nya. Memahami pola ini dapat memberikan wawasan tentang arah pergerakan harga di masa depan. Kamu bisa melakukan analisa teknikal grafik pada web trading yang digunakan.

Data yang dianalisis sejak tahun 2010 menunjukkan bahwa Februari adalah salah satu bulan terbaik bagi Bitcoin. Rata-rata, bulan ini mencatatkan pengembalian sebesar 13,62 persen, menjadikannya salah satu bulan dengan performa terkuat.

Sebagai perbandingan, bulan November mencatatkan pengembalian rata-rata tertinggi, yaitu 43,74%, diikuti oleh Oktober dengan 19,46%. Sebaliknya, September menjadi bulan terlemah dengan rata-rata pengembalian negatif sebesar -1,83%.

Jika memperhatikan lebih dekat kinerja Bitcoin di bulan Februari setelah halving, hasilnya sangat menarik. Halving, yang terjadi setiap empat tahun, mengurangi pasokan Bitcoin baru dan menciptakan kelangkaan yang sering kali mendorong harga naik secara signifikan.

Berikut adalah kinerja Februari di tahun-tahun setelah halving:

  • 2013 (pasca halving 2012): Pengembalian sebesar 62,71 persen
  • 2017 (pasca halving 2016): Pengembalian sebesar 22,71 persen
  • 2021 (pasca halving 2020): Pengembalian sebesar 36,80 persen

Rata-rata pengembalian untuk bulan Februari dalam beberapa tahun terakhir mencapai 40,74 persen, menunjukkan pola kenaikan yang konsisten di bulan-bulan awal setelah halving. Jika tren ini berlanjut, Februari 2025 juga berpotensi menjadi bulan yang menguntungkan.

Pergerakan harga Bitcoin

Dilansir dari Pintu Market, harga Bitcoin hari ini adalah Rp 1.733.703.258 dengan volume perdagangan mencapai Rp 1.590 triliun atau US$95.356.066.730 dalam 24 jam terakhir, yang menunjukkan penurunan sebesar -33,20% dibandingkan satu hari yang lalu, menandakan adanya penurunan dalam aktivitas pasar.

Kapitalisasi pasar Bitcoin (BTC) saat ini adalah Rp 33.304 triliun atau US$2.098.907.612.064, Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan harga token dengan jumlah pasokan token BTC yang beredar, yaitu 20 juta token yang dapat diperdagangkan di pasar saat ini.

Awal yang Positif di Januari 2025

Pada Januari 2025, Bitcoin mencatat pengembalian sebesar 7,28 persen. Ini memberikan sinyal awal bahwa sentimen bullish kemungkinan akan terus berlanjut di bulan Februari. Berdasarkan pola sebelumnya, pengembalian Februari di tahun pasca-halving biasanya berkisar antara 22 persen hingga 63 persen, dengan rata-rata sekitar 40 persen.

Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa Februari seringkali menunjukkan kinerja baik setelah halving:

  1. Kelangkaan Pasokan: Halving mengurangi jumlah Bitcoin yang baru beredar, menciptakan kelangkaan yang mendorong harga naik.
  2. Momentum Pasar: Banyak investor yang optimis dan lebih aktif berinvestasi setelah halving, sehingga harga cenderung meningkat.
  3. Minat dari institusi: Dalam beberapa siklus terakhir, adopsi Bitcoin oleh lembaga keuangan besar semakin meningkat, membawa aliran yang lebih besar ke pasar.

Bitcoin, sebagai crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar, baru saja mengalami lonjakan harga yang mengesankan. Pada 20 Januari 2025, Bitcoin berhasil menembus angka psikologis $108.786, menandai pencapaian tertinggi dalam tiga minggu terakhir.

Berdasarkan data dari Cointelegraph Markets Pro dan Coinbase, Bitcoin telah mengalami kenaikan signifikan sejak mencapai titik terendah $91.315 pada 30 Desember 2024. Selama periode ini, BTC mencatatkan kenaikan 12,5% dan diperdagangkan pada $105.835 saat ini.

Dengan perdagangan di atas $100.000 untuk pertama kalinya sejak 19 Desember 2024, pelaku pasar mulai berspekulasi tentang potensi kenaikan harga lebih lanjut dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.

Proyeksi Ambisius dari Para Analis

Kenaikan terbaru ini mendorong para analis dan trader untuk memberikan proyeksi optimis mengenai harga Bitcoin di masa depan. Chris dari WealthSquad, seorang analis pasar terkemuka, memperkirakan bahwa Bitcoin dapat melanjutkan siklus bullishnya hingga mencapai $120.000.

Analisis teknis yang dibagikannya di platform X, Chris menunjukkan bahwa Bitcoin telah keluar dari fase konsolidasi di sekitar $100.000. Jika harga berhasil melewati penghalang penting ini, target berikutnya adalah $120.000.

Analisis Fibonacci: Jalan Menuju $450.000?

Berdasarkan analisis ekstensi Fibonacci dan kinerja historisnya, analis crypto Marty Party memperkirakan bahwa Bitcoin bisa menuju angka $450.000. Grafik yang ia tunjukkan menunjukkan bahwa Bitcoin telah melewati semua level ekstensi sejak harganya mencapai $5.000 pada pertengahan 2019.

Target berikutnya adalah level ekstensi Fibonacci 1,0 di $107.500. Setelah itu, Bitcoin berpotensi untuk naik lebih tinggi menuju level 2,618 dan mencapai level tertinggi 4,236 di sekitar $450.000.

Pola Bull Flag Mengindikasikan Kenaikan Lebih Lanjut

Dari sudut pandang teknis, Bitcoin saat ini menunjukkan pembentukan pola bendera bull (bull flag) pada grafik mingguan. Pola ini biasanya muncul setelah harga berkonsolidasi dalam kisaran menurun setelah lonjakan harga yang tajam.

Jika harga berhasil menembus garis tren atas dari pola ini, target kenaikan berikutnya diperkirakan berada di sekitar $175.700, atau sekitar 73% lebih tinggi dari harga saat ini.

Selain itu, indeks kekuatan relatif (RSI) harian Bitcoin berada di angka positif 69, yang menunjukkan bahwa kondisi pasar masih mendukung potensi kenaikan lebih lanjut. Sentimen bullish ini semakin memperkuat peluang Bitcoin untuk mencapai target yang telah diproyeksikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya