Man of the Hole: Orang Terakhir Suku Asli Brasil DItemukan Tewas
- Tangkapan Layar Twitter
VIVA Tekno – Orang terakhir dari suku asli di Brasil yang merupakan seorang pria Pribumi Brasil dan dikenal sebagai "Man of The Hole" ditemukan tewas.
Ia tewas setelah beberapa dekade anggota sukunya yang tidak pernah tersentuh itu dibunuh oleh peternak dan penambang ilegal, kata para pejabat Brasil dikutip dari Guardian, Selasa 30 Agustus 2022.
Pria itu, yang nama aslinya tidak pernah diketahui dunia oleh luar, ditemukan di tempat tidur gantung di sebuah gubuk di wilayah Adat Tanaru di negara bagian Rondonia di perbatasan dengan Bolivia pada 23 Agustus 2022.
Yayasan Nasional Indian Brasil mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Dia telah hidup dalam isolasi total selama 26 tahun.”
Sejak kehilangan semua orang yang dia kenal, pria itu menolak semua kontak dengan dunia luar dan mendukung dirinya sendiri dengan berburu dan bercocok tanam.
Julukannya berasal dari kebiasaannya menggali lubang yang dalam di dalam gubuk yang dibangunnya, mungkin untuk menjebak hewan tetapi juga untuk bersembunyi di dalamnya.
Dia tinggal di wilayah yang dikelilingi oleh peternakan sapi yang luas dan di bawah ancaman terus-menerus dari penambang dan penebang liar di salah satu bagian paling berbahaya dari hutan hujan Amazon Brasil, menurut Survival International.
Menurut data pemerintah terbaru, ada sekitar 800.000 penduduk asli yang tergabung dalam lebih dari 300 kelompok berbeda yang tinggal di Brasil, di negara berpenduduk 212 juta.
Lebih dari setengahnya tinggal di Amazon, dan banyak dari mereka berada di bawah ancaman eksploitasi ilegal sumber daya alam yang mereka andalkan untuk kelangsungan hidup mereka.
Menurut FUNAI, ada 114 catatan kelompok Pribumi yang terisolasi di Brasil, meskipun jumlahnya bervariasi. Di bawah Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro, deforestasi Amazon mencapai tingkat rekor tertinggi pada paruh pertama tahun 2022.
Pengacara Perempuan Asal Brasil Dideportasi Karena Buka Praktik Prostitusi, Dibayar Rp 7 Juta
Jadi PSK di Bali dengan Bayaran Rp 7.800.000 Sekali Ketemu Pelanggan, Pengacara Asal Brasi
