Tak Percaya Tuhan, Ini 17 Fakta Menarik Stephen Hawking
- businessinsider.com
VIVA – Bahkan jika kamu tidak tertarik pada Fisika, kamu mungkin pernah mendengar tentang fisikawan terkenal Stephen Hawking. Lahir di Oxford, Inggris dan terkena penyakit neuron motorik.
Stephen Hawking adalah salah satu Fisikawan Teoritis paling terkenal di zaman modern. Selain kontribusinya di bidang Sains (khususnya Kosmologi), hidupnya memiliki banyak hal lain yang patut diketahui.
Stephen Hawking meninggal di usia 76 tahun. Meski sakit sejak lama, Hawking merupakan fisikawan yang sangat dihormati di era sekarang. Ia memang menghabiskan waktunya seumur hidup di atas kursi roda namun pemikiran-pemikirannya menjadi hal yang patut diperhitungkan.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang dia dan kontribusinya yang luar biasa terhadap sains, seperti dikutip dari Of Fact sebagai berikut:
1. Tempat Kelahiran yang Aman
Kedua orang tuanya bernama, Frank dan Isobel Hawking, pindah dari London Utara ke Oxford, Inggris, seperti pada waktu itu selama Perang Dunia ke-2, itu dianggap sebagai tempat yang aman untuk melahirkan.
2. Hubungan dengan Galileo Galilei
Ulang tahunnya 8 Januari 1942, adalah peringatan 300 tahun kematian astronom dan fisikawan Galileo Galilei, Galilei merupakan ilmuwan asal Italia yang terkenal, Galilei merupakan ilmuwan yang sangat penting dalam revolusi ilmiah selama era ketika filsafat alam sangat mendominasi.
3. Hawking sebagai Einstein
Selama masa sekolahnya, Stephen Hawking dijuluki sebagai Einstein, meski saat ini Hawking merupakan ilmuwan ternama di dunia, tidak demikian saat ia masih bersekolah. Dilansir How Stuff Works, di umur 9 tahun Hawking bukanlah siswa yang berprestasi.
Bahkan, dia kerap mendapatkan ranking paling bawah. Ayahnya sangat ingin dia berkuliah di Oxford namun terbatas pada dana. Hawking sangat ingin membahagiakan orang tuanya, sehingga ia belajar dengan keras demi mendapatkan beasiswa di Oxford University, Inggris.
4. Ketika Dia Membuat Komputer
Di SMA St. Albans, dia membuat komputer bersama teman-teman sekelompoknya dan guru Matematikanya Dikran Tahta dari papan tombol telepon tua, suku cadang jam, dan komponen daur ulang lainnya.
5. Hawking petualang
Stephen sangat suka berpetualang dan cerdas di masa mudanya dan merupakan bagian dari tim dayung di University College, Oxford, dalam tahun pertamanya di Oxford, Hawking tidaklah bahagia.
Dia merasa terkucilkan dan tidak bisa melihat dunia luar. salah satu yang menjadi penghiburnya adalah bergabung dengan tim dayung kampus Oxford.
6. Saat Dia Jatuh Cinta
Ketika dia sedang mengejar gelar PhD di Cambridge, dia jatuh cinta dengan Jane Wilde yang merupakan teman dari saudara perempuannya.
7. Dia Hanya Memiliki Dua Tahun Untuk Hidup
Pada tahun 1963 pada usia 21, Stephen didiagnosis dengan Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), penyakit saraf motorik dan dokter mengatakan kepadanya bahwa ia hanya memiliki 2 tahun untuk hidup.
8. Keluarga Yang Rajin
Lama berkutat di bidang kosmologi membuat dia percaya bahwa Alien itu ada dan nyata. Bahkan dunia bisa punah akibat kecanggihan yang dimiliki Alien. Kita pun harus pindah dari Bumi dan mencari planet yang aman. Tidak diketahui apa agama Hawking namun ia pernah mengatakan bahwa dirinya tak percaya Tuhan.
14. Tantangan Ember Es
Pada tahun 2014, Stephen Hawking menerima tantangan Ice-Bucket, tetapi karena pneumonia parah, dia tidak dapat melakukannya, jadi, anak-anaknya melakukannya atas namanya.
15. Hawking vs Paus
Paus Yohanes Paulus II tidak selalu mendukung pandangannya karena keduanya memiliki ideologi yang bertentangan. Menurut Paus- seharusnya tidak ada perdebatan tentang siapa yang menciptakan alam semesta karena itu jelas Tuhan, sedangkan menurut Hawking- Sains Lah yang bisa menjelaskan penciptaan alam semesta.
16. Meninggal Pada Hari Pi
Pada dini hari tanggal 14 Maret 2018, Stephen Hawking meninggal dengan tenang di rumahnya di Cambridge. Kebetulan pada hari kematiannya, itu adalah peringatan 30 tahun Hari Pi, hari untuk merayakan pi konstanta matematika.
17. Kelahiran Einstein, Kematian Hawking
Seseorang dapat menganggapnya sebagai kebetulan besar bahwa kematian Hawking (14 Maret 2018) sejalan dengan kelahiran Albert Einstein (14 Maret 1879).