Riset: Banyak Orang yang Merasa Kesepian

Ilustrasi kesepian.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Orang-orang masih sering merasa kesepian, bahkan sebelum pandemi global melanda. Analisis meta secara menyeluruh telah menemukan kesepian kronis atau parah jadi pengalaman yang umum dan diabaikan di banyak negara.

Camilannya Diborong Wapres Gibran, Nasabah PNM Mekar Ini Bangkit Usai Dihantam Pandemi

Studi sebelumnya di dunia industri telah menunjukkan bahwa kesepian telah meningkat, tetapi tanpa data historis tentang masalah ini sulit untuk mengatakan bagaimana angka saat ini dibandingkan dari waktu ke waktu atau di seluruh wilayah geografis. 

"Ada kepercayaan umum bahwa sekitar 1 dari 12 orang mengalami kesepian pada tingkat yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, namun sumber data tersebut tidak jelas dan peneliti tidak pernah menetapkan seberapa luas kesepian dalam skala global," kata  ahli epidemiologi Melody Ding dari University of Sydney.

Dharma Sebut Bio Weapon untuk Pandemi Selanjutnya Sudah Disiapkan, Gong Kematian Pengusaha Jakarta

Oleh karena itu, Ding dan rekan-rekannya telah mengumpulkan 57 studi observasional tentang kesepian dari 113 negara atau wilayah antara tahun 2000 hingga 2019, mengutip dari laman Science Alert, Minggu 13 Februari 2022.

Ilustrasi sendiri

Photo :
  • U-Report
Hadirkan Inovasi untuk Indonesia, 4 Peneliti Perempuan Raih Penghargaan L’Oreal - UNESCO For Women in Science 2024

Para penulis berharap bisa menggunakan temuan ini sebagai dasar pra-pandemi untuk memantau perasaan kesepian di masa selanjutnya. Kesepian juga dikaitkan dengan kesejahteraan mental, emosional, dan fisik, temuan ini dapat membantu mengungkap masalah yang muncul dalam kesehatan masyarakat yang harus ditangani dengan lebih baik.

Perkiraan kesepian secara global sebagian besar dialami remaja. Temuan di antara 77 negara menunjukkan bahwa masalah ini mempunyai persentase 9,2 persen di Asia Tenggara hingga 14,4 persen di wilayah Mediterania Timur.

Data sensus di Amerika Serikat telah menemukan lebih banyak orang muda dan setengah baya hidup sendiri dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi dalam tinjauan Eropa tampaknya orang dewasa yang lebih tua, di atas usia 60 adalah mereka yang paling menderita kesepian parah. 

Pandemi global telah membuat kita menyadari masalah yang belum pernah ada sebelumnya, dan para peneliti seperti Ding berusaha keras untuk memahami sedikit informasi yang kita miliki sehingga kita dapat membuat keputusan yang tepat tentang masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya