Presiden Erdogan: Insya Allah Kami Pergi ke Bulan
- ANTARA/REUTERS/HO-Presidential Press Office
VIVA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa negaranya akan mengirim astronot ke bulan. Ia baru saja memaparkan program luar angkasa 10 tahun ke depan, termasuk mengembangkan sistem satelit yang mencakup internasional.
Program tersebut dikatakannya sebagai bagian dari visinya untuk menempatkan Turki dalam peran regional dan memperluas peran negara secara global, melansir dari situs The Sydney Morning Herald, Rabu, 10 Februari 2021.
Mereka berencana untuk membangun kontak pertama dengan bulan pada 2023, bersamaan dengan usia negara yang mencapai 100 tahun. Tahap pertama dari misi tersebut akan melalui kerja sama internasional, sedangkan tahap kedua akan menggunakan roket buatan Turki.
"Tujuan utama dan terpenting kami untuk program luar angkasa nasional kami adalah kontak Republik Turki di tahun ke-100 dengan bulan. Insya Allah, kami pergi ke bulan,” ujar Erdogan.
Pengiriman astronot Turki ke luar angkasa dilakukan dengan kerjasama internasional. Turki akan bekerja dengan negara lain untuk membangun tempat peluncuran dan menciptakan merek global dalam teknologi satelit.
“Saya berharap peta jalan ini akan membawa Turki ke liga teratas dalam perlombaan luar angkasa global, akan terwujud dengan sukses,” harapnya.
Turki mendirikan Turkish Space Agency atau TUA pada 2018. Tujuannya adalah untuk bergabung dengan beberapa negara lain yang memiliki program luar angkasa.
Para kritikus mempertanyakan keputusan pemerintah yang menghabiskan sejumlah besar uang untuk tujuan itu pada saat ekonomi negara sedang menderita. Sedangkan pendukungnya mengatakan, program luar angkasa akan menyediakan pekerjaan bagi para peneliti.
Erdogan tidak memberikan rincian tentang bagaimana Turki berencana untuk mencapai tujuannya. Bulan lalu, dia dan CEO SpaceX, Elon Musk berbicara melalui telepon dan membahas kerja sama teknologi luar angkasa dengan perusahaan Turki.