Banyak yang Belum Tahu Bedanya Meteor, Asteroid dan Komet

Hujan meteor Perseid.
Sumber :
  • www.flickr.com/Eliot Herman

VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), telah mengungkapkan batuan ruang angkasa kecil yang ada di tata surya kita, jumlahnya tak lagi bisa terhitung dan tidak pernah mengalami revolusi.

“Hebatnya, banyak dari dunia misterius ini sangat sedikit yang berubah dalam kurun waktu 4,6 miliar tahun sejak mereka pertama kali terbentuk," tulis agensi Amerika Serikat itu dalam sebuah posting blog. 

NASA melanjutkan, keadaan mereka yang relatif murni membuat komet, asteroid dan beberapa meteor bisa menjelaskan seperti apa kondisi awal tata surya kita. 

“Mereka dapat mengungkapkan rahasia tentang asal-usul kita, mencatat proses dan peristiwa yang menyebabkan kelahiran dunia kita," lanjut NASA. 

Komet, meteor dan asteroid kemungkinan memberi petunjuk tentang dari mana air dan bahan mentah yang ada di Bumi berasal. Jadi, meskipun planet dan bulan telah berubah selama ribuan tahun, bongkahan kecil es, batu, dan logam tidak berubah.

Dari situs Express, Selasa, 12 Januari 2021, antara meteor, komet dan asteroid sering dianggap saling berkaitan. Mereka terlihat seperti bintang jatuh yang melesat di langit saat dilihat dari Bumi.

Objek yang sama ini memiliki nama yang berbeda, tergantung di mana mereka berada. Meteoroid adalah benda kosmik yang memiliki berbagai ukuran, mulai dari butiran debu hingga asteroid kecil. 

"Anggap saja mereka sebagai batu ruang angkasa," kata NASA. 

China Siap Mengawal Bumi

Ketika meteoroid menghantam atmosfer tebal Bumi dengan kecepatan tinggi, mereka akan terbakar, membentuk bola api yang dramatis atau 'bintang jatuh' yang kemudian dikenal sebagai meteor.

Tapi jika elemen meteoroid yang kuat menavigasi melalui atmosfer bumi dan menghantam tanah, itu disebut meteorit. Sedangkan asteroid adalah sisa-sisa batuan dari pembentukan awal tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.

Tanda Kiamat Menurut Ilmuwan

Objek ini menurut NASA berjumlah sekitar 1.041.932. Sebagian besar asteroid ditemukan mengorbit Matahari, di antara planet merah Mars dan raksasa gas Jupiter. Batuan luar angkasa nakal seperti itu memiliki ukuran yang bervariasi, dari yang terbesar berukuran 530km hingga yang lebih kecil berdiameter 10m. 

Para ahli memperkirakan massa total semua asteroid jika disatukan, lebih kecil dari massa bulan di Bumi. Lalu, komet adalah bola salju 'kotor' yang mengandung gas beku, batu, dan debu di orbit di sekitar bintang tata surya kita.

Pembunuh Planet Akan Menyapa Bumi

Ketika orbit benda-benda berukuran kecil ini membawa komet mendekati Matahari, mereka tiba-tiba mencair dan memuntahkan debu serta gas ke luar angkasa. Debu dan gas membentuk ekor yang sering terbentang sejauh jutaan mil.

Ilustrasi astronot yang sedang bercocok tanam di Bulan.

Astronot Bisa Cari Makan dari Asteroid

Astronot bisa dapat makanan dari asteroid. Begini caranya.

img_title
VIVA.co.id
22 Oktober 2024