Insinyur: Alien Ogah Jajah Bumi karena Biayanya Mahal

Ilustrasi alien turun ke Bumi.
Sumber :
  • Gaia

VIVA – Insinyur ruang angkasa, Geoffrey A Landis bicara mengenai alien yang tidak kunjung datang ke Bumi. Menurutnya, tidak semua peradaban tertarik untuk mengeluarkan biaya yang sangat besar di masa depan untuk 'menjajah' peradaban lain.

Anak Usaha BUMI Sabet Penghargaan PROPER Emas KLH 2024

Dilansir dari laman Science Alert, Selasa, 29 Desember 2020, mungkin banyak yang berpikir bahwa alien memiliki motif yang sama. Tapi ada model yang mengasumsikan bahwa mereka memiliki berbagai motif, beberapa memilih tetap tinggal, tapi ada juga yang keluar dari kediamannya.

"Mengingat jumlah peradaban luar angkasa yang cukup besar, satu atau lebih pasti akan melakukan kunjungan. Mungkin karena motif yang tidak kita ketahui. Kolonisasi akan memakan waktu yang sangat lama, dan akan sangat mahal," ujarnya.

Dileep Srivastava, Direktur Bumi Resources Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun

Sehingga sangat masuk akal untuk mengandaikan bahwa tidak semua peradaban akan tertarik mengeluarkan biaya fantastis di masa depan. Sedangkan di planet kita, banyak manusia yang memiliki campuran budaya, mulai dari mengeksplorasi hingga menjajah.

Singkatnya, alien tidak akan menjajah galaksi kita secara cepat, karena terkendala biaya. Dengan demikian, kolonisasi tidak akan terjadi, hanya dalam kelompok-kelompok dengan wilayah yang luas.

Ini yang Terjadi kalau Bennu 'Mencium' Bumi

Argumen serupa dibuat pada 2019 oleh Adam Frank dan tim peneliti exoplanet dari NASA  Nexus for Exoplanetary Systems Science  (NExSS). Dalam sebuah penelitian berjudul The Fermi Paradox and the Aurora Effect: Exo-civilization Settlement, Expansion, and Steady States, mereka berpendapat bahwa tidak semua planet dapat dihuni dan ramah untuk penjajahan.

Model Landis mengandung beberapa asumsi. Pertama, asumsi perjalanan antarbintang itu sulit karena hukum fisika dan bahwa ada jarak maksimum di mana koloni dapat langsung dibentuk. Oleh karena itu, sebuah peradaban hanya akan menjajah dalam jarak yang wajar, setelah itu kolonisasi sekunder akan terjadi.

Kedua, setiap koloni yang didirikan akan mengembangkan budayanya sendiri seiring waktu, dan rakyatnya akan memiliki rasa jati diri dan identitas yang berbeda dari peradaban induknya.

Pernah ada pembahasan bahwa dibutuhkan 1.000 hingga 81.000 tahun untuk mencapai Proxima Centauri menggunakan teknologi yang jaraknya 4,24 tahun cahaya dari Bumi, menggunakan teknologi terkini.

Ilustrasi Bumi.

Dampak Perubahan Iklim Disebut Bisa Sebabkan Kiamat Dini, Masih Ada Harapan untuk Selamatkan Bumi?

Menurut studi yang dipublikasikan di Nature Climate Change para peneliti mengatakan saat ini bumi sudah melewati ambang batas pemanasan global yang puncaknya terjadi 2024

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2025