Kelabang Ini Dijuluki Raja Bawah Tanah

Kelabang beracun
Sumber :
  • Sciencealert

VIVA – Ilmuwan telah mengidentifikasi makhluk yang disebut raja bawah tanah, yang mereka temukan di sebuah gua di Rumania. Dia adalah kelabang troglobiont atau kelabang bawah tanah, yang diberi nama Cryptops speleorex.

Peneliti Ungkap Tantangan dan Peluang Besar Transformasi Sistem Pangan Berkelanjutan di Indonesia

Dilansir dari laman Science Alert, Minggu, 20 Desember 2020, panjang kelabang ini mencapai 52 mm. Peneliti menemukannya di gua Movile, sebuah tempat yang tidak terdapat cahaya dan udara dengan gas beracun.

Penemuan ini menjadikan jumlah spesies endemik unik yang tinggal di dalam gua itu menjadi 35 hewan, dan kemungkinan masih banyak lagi yang dapat ditemukan.

Periset BRIN Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Dunia, DPR: SDM RI Memang Mampu Bersaing

"Lipan yang kami gambarkan adalah pemangsa berbisa, sejauh ini merupakan hewan terbesar dari gua ini. Mengingat hewan ini ada di peringkat teratas dalam sistem bawah tanah ini, kami memutuskan untuk menamai spesies Cryptops speleorex, yang dapat diterjemahkan menjadi raja gua," kata peneliti.

Makhluk lain yang sejauh ini ditemukan di sana termasuk kalajengking air, lintah, dan laba-laba kecil. Mereka semua bergantung pada nutrisi yang disediakan oleh oksidasi gas, termasuk metana dan sulfur dari bakteri.

13 Peneliti UI Masuk Top 2% Scientist Worlwide 2024

Ekosistem ini jadi satu-satunya di dunia yang bergantung pada kemosintesi. Gua itu juga diketahui tidak biasa karena telah berada dalam kegelapan total selama jutaan tahun, menyebabkan banyak makhluk di sana buta dan tidak berwarna.

Tim ilmuwan internasional menggunakan analisis DNA untuk memastikan bahwa kelabang itu memang salah satu yang belum pernah terlihat sebelumnya.

"Hasil kami mengungkapkan bahwa kelabang Movile berbeda secara morfologis dan genetik, menunjukkan bahwa ia telah berevolusi menjadi takson yang beradaptasi dengan kehidupan gelap," kata para peneliti.

Gua ini hanya memiliki sekitar setengah tingkat normal oksigen di udara dan dipenuhi banyak hidrogen sulfida, metana, amonia, dan karbon dioksida. Sehingga perjalanan ke gua Movile harus singkat karena kondisi di sana juga sangat lembab. Hanya sejumlah kecil peneliti yang pernah mengunjungi ruang bawah tanah tersebut. 

Nukila Evanty, Ketua Inisiasi Masyarakat Adat (IMA)

Inspiratif, Nukila Evanty Menjaga Identitas dan Hak Suku Laut di Tengah Arus Modernisasi

Sebagai peneliti di International Indigenous Women’s Forum (FIMI), Nukila tidak hanya menjalankan advokasi, tetapi juga melakukan penelitian mendalam.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024