Makhluk Ini Jadi Kunci Sukses Koloni Manusia di Mars

Mikroba Sphingomonas desiccabilis
Sumber :
  • Space.com

VIVA – Mikroba atau bakteri yang memiliki ukuran sangat kecil, ternyata menjadi kunci utama bagi manusia memperluas jejaknya di luar Bumi. Bakteri mampu mengekstraksi sumber daya dari batuan. Proses biomining ini akan membantu manusia membuat pemukiman di luar Bumi, menurut sebuah studi.

Kiamat Baterai Lithium-Ion, China bikin Baterai Abadi untuk di Mars

Dilansir dari laman Space, Rabu 11 November 2020, proses biomining sebenarnya bukan sesuatu yang baru di Bumi. Mikroba mampu mengekstraksi tembaga dan emas dari batuan. Studi bertujuan untuk mengetahui apakah biomining ini bisa sukses di planet Mars, Bulan atau asteroid, mengingat kondisi gravitasinya yang sangat berbeda.

Pada musim panas 2019, European Space Agency melakukan studi untuk menyoroti masalah tersebut. Eksperimen dilakukan selama tiga minggu di Stasiun Luar Angkasa (ISS). Studi BioRock menggunakan tiga spesies bakteri, yakni Sphingomonas desiccabilis, Bacillus subtilis and Cupriavidus metallidurans.

Elon Musk Akan Habis Sebelum Sampai Mars

Ketiga bakteri tersebut bertugas untuk melepas unsur rare earth element (REE) dari batuan, pada kondisi gaya berat mikro dan gravitasi Mars. REE juga diklaim langka di Bumi, dan menjadi komponen utama dalam pembuatan elektronik dan berbagai campuran logam.

Studi BioRock mengukur efisiensi dari tiga spesies bakteri yang melepas 14 REE dari batuan. Jenis batuan ini dipilih karena bersifat basal, terbentuk dari lava yang mendingin dan biasa ditemukan di Bulan, Mars serta Bumi.

Geger Temuan Tulang Manusia di Jalan Tol Arah BSD

Hasilnya, S. desiccabilis mampu mengekstraksi REE dengan baik pada tiga kondisi gravitasi yang berbeda. Sementara dua lainnya tidak mampu melakukan ekstraksi dengan baik.

"Kami terkejut tidak ada perbedaan yang signifikan pada proses biomining. Padahal gaya berat mikro bisa mempengaruhi sifat cairan. Tapi kami pikir terjadi seperti itu karena mikroba sudah cukup lama berinteraksi dengan batuan," ujar penulis utama studi, Charles Cockell.

Membangun pemukiman manusia yang permanen di bulan, Mars atau sisi luar angkasa lainnya, membutuhkan mikroba yang ada di Bumi. Studi ini menunjukkan bahwa mikroba bisa mewujudkan visi tersebut, namun ilmuwan masih membutuhkan studi lebih lanjut.

Baca juga: Diskon Ponsel di Promo 11.11 Hari Ini, Ada Infinix dan Samsung

Tengkorak manusia yang ditemukan oleh warga di hutan di Desa Sei Ahas, Kapuas

Warga Kapuas Digegerkan Temuan Tengkorak Manusia, Diduga Mahasiswa ULM yang Hilang 5 Bulan Lalu

Warga Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah digegerkan dengan penemuan tengkorak manusia di hutan desa setempat.

img_title
VIVA.co.id
13 Oktober 2024