Roket China Nyaris Rontokkan Satelit Soviet
- Pixabay
VIVA – Dua sampah antariksa, satu satelit Uni Soviet dan satu lagi roket China hampir bertabrakan satu sama lain. Keduanya memiliki risiko untuk tabrakan, namun akhirnya bisa saling menghindar.
Kabar potensi tabrakan itu dilaporkan perusahaan pelacak satelit dan puing-puing antariksa, menggunakan radar bernama LeoLabs. Namun, akhirnya kedua benda tersebut bisa saling menghindar sejauh 8 hingga 43 meter pada Kamis jam 8:56 malam ET atau pukul 8 WIB tadi pagi.
Sementara itu, laporan The Aerospace Corporation memperkirakan satelit dan roket itu meleset sekitar 70 meter satu sama lain, seperti dikutip dari laman Business Insider, Jumat 16 Oktober 2020.
Estimasi sebelumnya satelit dan roket itu akan meleset hanya 12 meter. LeoLabs mengabarkan, jika ada potensi tabrakan walaupun hanya 10 persen saja.
Baca juga: Terancam Tewas, Kosmonot Rusia Diselamatkan Astronot AS
Namun, nampaknya kemungkinan itu tetap saja berbahaya. Sebab, NASA rutin memindahkan Stasiun Luar Angkasa Internasional walaupun memiliki potensi tabrakan kurang dari 1 persen.
Karena satelit Soviet dan roket China sama-sama tak berfungsi, jadi tidak bisa dipindahkan. Astronomi Jonathan McDowell menyatakan jika tabrakan terjadi ledakan akan setara dengan 14 metrik ton TNT dan puing-puingnya akan menyebar ke seluruh arah.
Tapi akhirnya tabrakan itu tidak terjadi. Dalam cuitannya, LeoLabs mengabarkan tidak ada tanda-tanda puing kedua obyek tersebut. Lokasi hantaman keduanya juga sangat jauh dari Bumi, yakni berada di 991 kilometer di atas permukaan. Serta berada di atas Laut Wedell Antartika, jadi tidak membahayakan siapa pun.
Namun memang masih ada bahayanya untuk orbit Bumi. Hasil tabrakan berupa ribuan pecahan kedua benda akan menghasilkan awan.