Logo BBC

Kembalinya Owa Jawa, Penghuni Gunung Puntang yang Nyaris Punah

Cuplis dan anaknya, Maral, di kandang habituasi di Gunung Puntang. - BBC
Cuplis dan anaknya, Maral, di kandang habituasi di Gunung Puntang. - BBC
Sumber :
  • bbc

Organisasi konservasi dunia IUCN memasukkan Owa Jawa dalam kategori genting atau endangered , dengan peluang sebesar 50?hwa hewan ini bisa punah dalam satu dekade mendatang.

Ancaman kepunahan terutama datang dari hilangnya habitat akibat pembukaan hutan untuk perkebunan dan perumahan. Selain itu, anak-anak owa kerap ditangkapi untuk diperjualbelikan di pasar gelap sebagai hewan peliharaan.

Faktor lain yang juga mendorong penurunan populasi Owa Jawa dengan cepat adalah sifat mereka yang monogami, yang berarti hanya setia pada satu pasangan seumur hidup. Sifat setia itu, di sisi lain, yang justru membuat primata endemik ini cepat punah.

"Salah satu alasan kenapa owa itu cepat punah, itu karena mereka setia. Pemburu biasanya mengambil anak owa yang masih lucu dan penurut, dengan menembak induknya. Sang jantan tidak akan kawin lagi, dia akan kesepian dan mati," papar Mulia Hermansyah, Senior Keeper Monitoring & Rehabilitasi Owa Jawa dari Javan Gibbon Centre.

"Makanya, jika ada satu individu yang dijual, itu berarti satu keluarga yang di hutan sudah mati. Itulah kenapa owa itu cepat punahnya," tambahnya.


Owa Jawa diperkenalkan kembali ke Gunung Puntang melalui program pelepasliaran. - BBC

Pulang ke Gunung Puntang

Namun sejak 2013, suara nyaring Owa Jawa kembali terdengar di Gunung Puntang. Kini, terdapat sekitar 24 individu yang sudah dilepasliarkan di kawasan tersebut.

Itu berkat upaya reintroduksi atau pengenalan kembali yang dilakukan Javan Gibbon Center (JGC), program penyelamatan dan rehabilitasi Owa Jawa hasil kerja sama Yayasan Owa Jawa dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan dukungan dari Universitas Indonesia, Conservation International dan Silvery Gibbon Project.