Suhu Panas September 2019 Pecahkan Rekor

Ilustrasi heatstroke/cuaca panas.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Layanan pemantau satelit Uni Eropa mengungkapkan bahwa bulan lalu atau September 2019 dinyatakan sebagai bulan terpanas dalam sejarah. Dikatakan selama empat bulan berturut-turut suhunya sudah mendekati rekor yang pernah ada.

Deretan Film Ini Siap Tayang di Platform Streaming Bulan September, Ada Despicable Me 4

Dikutip dari situs GMA News Online, Minggu, 6 Oktober 2019, layanan iklim Copernicus menyatakan bahwa September 2019, suhunya lebih panas 0,57 celcius dibanding rata-rata historis, setara dengan suhu pada September 2016.

Sebenarnya bulan lalu angkanya lebih tinggi 0,2 celcius, tapi layanan itu memutuskan keduanya memiliki rekor yang sama. Data juga membuktikan bahwa pada periode Juni tahun ini, menjadi Juni terhangat dalam sejarah.

Awal September Disambut Bulan Baru

Sedangkan Agustus jadi nomor dua terhangat sejak pencatatan iklim dimulai. Copernicus menyatakan bahwa data yang mereka catat adalah sebagai bukti bagaimana Bbmi memiliki tren pemanasan jangka panjang.

Mereka memanfaatkan citra satelit untuk mengamati iklim. Layanan juga mengklaim bahwa Amerika Serikat bagian tengah dan timur, daratan tinggi Mongolia dan Kutub Utara suhunya meningkat lebih signifikan. Sedangkan suhu di Eropa lebih rendah dari rata-rata September.

Kabar Bahagia! 3 Perusahaan Ini Siap Tebar Dividen di Bulan September

"Suhu di September telah memecahkan rekor. Menjadi pengingat yang mengkhawatirkan tentang tren pemanasan jangka panjang yang diamati secara global," ujar Direktur Copernicus, Jean-Noel Thepaut.

Ia melanjutkan, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan telah meningkatkan suhu dan akan terus merusak di masa depan. Bumi telah menghangat di atas 1 derajat celcius sejak zaman pra-industri dan meningkat setiap tahun.

Ilustrasi suhu Panas

Suhu Panas Ekstrem? Ini Cara Aman dan Mudah Menghindari Risiko Dehidrasi

Cara aman dan mudah hindari dehidrasi saat suhu panas ekstrem: minum air berkala, konsumsi makanan kaya air, dan kurangi aktivitas luar di waktu terik.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024