Menyingkap Rahasia Misteri Peradaban Kuno Nabataean
- bbc
"Untuk pertama kali, kami melihat semua aspek lansekap arkeologi. Pemahaman kami pada sebaran spesies hewa jaman prasejarah sejauh ini bergantung pada lokasi penggalian arkeologi dan paleontologi."
"Banyak spesies yang disangka sudah punah di Semenanjung Arab, tapi panel-panel pada seni bebatuan menunjukkan yang sebaliknya."
Kehadiran spesies mamalia di Al Ula yang sebelumnya tidak didokumentasikan, memberikan informasi baru mengenai sebaran populasi, tipe habitat, dan tanaman yang tersedia di lansekap prasejarah.
Gambaran hewan juga membantu para ahli untuk membuat penanggalan. Misalnya, kemungkinan tidak ada kuda atau unta yang ditunggangi pada 1.200 sebelum Masehi.
Hewan ternak, kambing, dan domba mulai dikembangbiakkan di Semenanjung Arab antara 6.800 sampai 6.200 SM. Mereka diternakkan di Asia Barat dan dibawa ke Arab Saudi. Ini menjadi cara untuk memberi penanggalan pada seni bebatuan karena sebelum era itu kemungkinan hewan ternak tidak ada di kawasan itu.
"Kami tahu mereka berburu. Kami tahu mereka menggembala. Tapi yang aneh adalah ibex. Ibex jantan sering digambar, tapi gazelle tidak. Ini memberitahu kami bahwa ibex digunakan sebagai simbol karena ibex perlu gazelle dalam jumlah banyak sebagai hewan buruan untuk bertahan hidup," papar Maria.
Informasi begitu banyak yang lantas dipilah oleh tim Al Ula kemungkinan dipakai di lokasi seperti Petra, termasuk untuk mengungkap kemungkinan rute antara Petra dan Mada`in Saleh (Hegra).
Abdulrahman Alsuhaibani telah melakukan penggalian selama bertahun-tahun Dedan, lokasi yang menyimpan bukti peradaban sebelum Nabataean.