China Hentikan Penelitian Bayi Hasil Rekayasa Genetika
- -afp
Peralatan rekayasa genetika The Cripsr yang oleh He disebut digunakan bukan hal baru di dunia sains. Peralatan itu pertama kali dibuat tahun 2012.
Cara pemakaiannya yaitu dengan menggunakan "gunting molekul" untuk memodifikasi helai DNA tertentu - entah memutus, mengganti atau menjepitnya.
Rekayasa genetika diperkirakan dapat bantu menghindari penyakit turunan dengan menghapus atau mengubah kode genetika bermasalah pada embrio.
Meski demikian, para pakar khawatir modifikasi gen pada embrio dapat membahayakan, bukan hanya bagi bayi tersebut, tapi juga bagi generasi berikutnya yang mewarisi perubahan genetika serupa.
Ratusan ilmuwan, baik di Cina maupun dari seluruh dunia, serentak mengutuk klaim He.
Profesor Julian Savulescu, pakar etika Universitas Oxford, menyatakan bahwa bila klain itu benar, "ini adalah eksperimen yang sangat buruk."
"Rekayasa genetika sendiri bersifat eksperimental dan masih berkaitan dengan mutasi yang meleset, yang bisa menyebabkan masalah genetik sejak dini hingga di kemudian hari, termasuk tumbuhnya sel kanker," ujarnya kepada BBC.