Hujan Bikin Sedih, Mitos atau Fakta?
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Saat hujan turun ada yang merasa nuansa menjadi syahdu dan mengarah pada perasaan sedih. Tapi benarkah hujan turun menjadikan seseorang merasa sedih.
Studi peneliti Universitas Westminster Inggris yang dipublikasi pada 2015 membantah perasaan tersebut. Bertolak belakang, studi tim peneliti itu menemukan cuaca hanya berdampak minim pada perasaan yang muncul pada diri manusia.
Studi itu menemukan, cuaca panas atau dingin, cerah atau hujan, berangin atau tenang, tidak berkorelasi pada perasaan bahagia dan sedih seseorang.
Dikutip dari Daily Mail, Rabu 14 Februari 2018, studi yang dijalankan oleh Frans Buscha berbasis dari analisis informasi kebahagiaan, kesehatan, kepuasan kerja dan kondisi finansial dari British Household Panel Survey, selama periode 17 tahun antara 1991 sampai 2008.
Hasil survei itu dibandingkan dengan catatan riwayat cuaca. Analisis ini melibatkan warga Inggris yang tinggal di 10 ribu rumah.
Hasil analisis menunjukkan, orang cenderung lebih frustasi saat cuaca cerah namun mereka terjebak di dalam pekerjaan maupun bekerja di dalam ruangan. Dengan demikian, Buscha menggarisbawahi, tak perlu seseorang melakukan langkah apapun atas datangnya cuaca cerah tersebut.
"Keyakinan umum bahwa cuaca bersahabat membuat suasana hati seseorang menjadi lebih baik tidak didukung penelitian saya.Memang penduduk Inggris nampaknya relatif tangguh dalam menghadapi fluktuasi cuaca harian dan fluktuasi jangka pendek," jelas Buscha.
Analisis itu juga menggambarkan, dampak cuaca pada perasaan sedih atau bahagia seseorang tergolong kecil. Studi juga menemukan perbedaan cuaca hanya berdampak kecil pada ukuran kesejahteraan individu serta tak berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat.